Huaaaa! Tukang Jalan Jajan berteriak kencang saat mendapat undangan premiere sebuah film di Jakarta. Ini artinya ada kesempatan untuk esplorasi beberapa lokasi wisata di Jakarta. Undangan ini memberikan saya tiket pesawat pulang pergi dan satu malam menginap di hotel. Dengan banyak pertimbangan, saya harus menambah waktu berpetualang. Tidak cukup satu hari, Minimal dua hari. Sementara waktu premiere tinggal 2 hari lagi. Lusa harus sudah di Jakarta dan hunting hotrk terbatas. Lebih baik sekarang tukang jalan jajan menghubungi panitia untuk memundurkan tiket pulang sehingga punya jeda dua hari untuk eksplorasi.
“Tukang Jalan Jajan menunggu dengan harap harap cemas”
“Iya mas, bisa kok. Tiket pulangnya aku undurin dua hari ya. tapi akomodasinya atur sendiri terus ke bandaranya ngga kita antar ya”.
Duh... Membaca pesan whatsapp begini malah membuat lega. Ada jeda waktu untuk menikmati Jakarta. selain Glodok dan Petak 9 salah satu tempat yang selalu saya suka kunjungi adalah kota tua. Berkali kali datang, tukang jalan jajan tetap saja kembali kesana. kali ini tujuannya adalah melihat detil Museum Wayang. Selain wayang dari seluruh Indonesia, detil bangunan juga membuat penasatan. Rumah peninggalan Belanda selalu menarik untuk dijelajahi.
Mencari Hotel Murah dengan Waktu Mepet
Saya sudah sering mengalami hal ini dan salah satu penyelamat tukang jalan jajan adalah PegiPegi. Aplikasi yang sudah terinstall di smartphone ini benar benar menyelesaikan kasalah kegalauan akibat mepet dan terburu buru dan harus pesan Hotel di Jakata. Beberapa alasan kenapa Tukang Jalan Jajan suka dengan aplikasi ini.
- Bisa diakses 24 jam, itu yang paling dibutuhkan bagi saya.
- Pake PegiPegi bisa membandingkan hotel satu dengan lainnya
- Pembayaran mudah, bisa dengan berbagai cara, kalau saya dengan kartu kredit
- Pegi Pegi memiliki banyak kontak yang mudah dihubungi dan responnya cepat
- Paling penting dan selalu dinanti adalah Promo dan Reward. Cihuy banget!
Nah, setelah buka aplikasi, saya langsung memilih hotel bintang 3 di Jakarta yang berada disekitar Kota Tua. Akhirnya ditemukanlah MaxOne Hotels yang berada di Jalan Pasar Glodok Selatan No 8-10 Jakarta Barat, Indonesia.
Harganya paling masuk akal dan lokasinya dekat dengan Kota Tua dan Glodok. Pas dengan lokasi eksplorasi saya.
![]() |
Kotel Bintang 3 di Jakarta, MaxOne |
Kota Tua, Sejarah Abadi Belanda di Indonesia
Kagum, perasaan yang selalu ada saat melihat arsitektur kota ini. Saya membayangkan bagaimana para pejabat Belanda menemukan formulasi yang tepat untuk tempat segala macam aktifitas. Mulai dari kantor pemerintahan, kantor pos, bank, gereja, stasiun kereta hingga taman berada dalam satu lokasi. Tempat ini terintegrasi satu sama lain termasuk dengan rumah tinggal. Tempat ini didesain dengan perhitungan yang rinci sehingga mampu mengakomodir semua kebutuhan para”sinyo londo’ yang bermukim disini. Sungguh menyenangkan bisa menikmati tempat ini tempo dulu.
Saya tetap menikmati semua keindahan kota ini dengan berjalan berkeliling mengitari halaman Kota Tua (Kotu) sembari melihat sekeliling. Peruntukannya sudah berubah semua. Tidak seperti dulu lagi. Diantara ada beberapa yang dibuka untuk umum dan menyimpan sejarah panjang
- Stasiun Jakarta Kota
Stasiun kereta api ini tidak terlalu jauh dari balai kota. Bisa melewati bahian belakang atau memilih jalan memutar melewati aliran sungai yang sudah dibuat lebih rapi dengan jembatan dan taman bunga. bangunannya yang antik dan bergaya tempo dulu sehingga memberikan suasana yang berbeda. Stasiun kereta api ini tepatnya dibangun pada tahun 1929 dan diresmikan langsung oleh Jenderal dari bangsa Belanda. bangunan ini masuk dalam cagar budaya yang dilindungi oleh Pemerintah Kota Jakarta.
- Museum Fatahillah
Tempai ini dulu adalah Balai Kota ketika masa penjajahan VOC. Tak hanya dijadikan sebagai balai kota, namun juga dijadikan sebagai ruang pengadilan hingga penjara bawah tanah. Sehingga saat menjadi Museum Fatahillah banyak sekali benda-benda peninggalan dari jaman Belanda yang masih tersimpan rapi. Tinggal membayar Rp 2000,- saja jika ingin menjelajah masuk kedalam.
- Museum Bank Indonesia
Sedari dulu tempat ini adalah bank. Gedung ini adalah peninggalan De Javasche Bank dan sudah berdiri sejak tahun 1828. Membayar Rp 5000,- maka kita dapat melihat beragam informasi-informasi terkait perjalanan dari dunia perbankan di Indonesia, sebelum bangsa Belanda dan Jepang mulai berdatangan. Bukanya setiap hari kecuali hari libur.
- Museum Lainnya
Tak kalah menariknya ada museum Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Bahari dan Museum Wayang. Kali ini Tukang Jalan Jajan akan masuk ke dalam Museum Wayang.
De Nieuwe Hollandse Kerk, Tempat Peristirahatan J.P. Coen
De Oude Hollandsche Kerk ("Gereja Lama Belanda") adalah namanya saat dibangun di tahun 1640. Jika ingin tahu lebih banyak, sempatkan untuk melihat informasi yang ada di papan informasi yang berada di pintu masuk. Dari foto yang ada dengan tampilan sekarang, Gedung ini tampak unik dan menarik ini telah beberapa kali mengalami perombakan.
Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung museum wayang dan diresmikan pemakaiannya sebagai museum pada 13 Agustus 1975. Meskipun telah dipugar beberapa bagian gereja lama dan baru masih tampak terlihat dalam bangunan ini.
Belajar Wayang di Kota Tua Jakarta |
Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung museum wayang dan diresmikan pemakaiannya sebagai museum pada 13 Agustus 1975. Meskipun telah dipugar beberapa bagian gereja lama dan baru masih tampak terlihat dalam bangunan ini.
Belajar Wayang di Kota Tua Jakarta |
Belajar Wayang di Kota Tua Jakarta |
Belajar Wayang di Kota Tua Jakarta |
Cukup lama saya melihat tembok dan taman di ruang tengah gedung ini. Setidaknya ada 4 prasasti berisi tulisan di tembok yang berhadapan dengan taman. Ada nama, tahun lahir dan beberapa kalimat penjelasan yang tidak saya pahami karena tertulis dalam bahasa Belanda. Mata ini berusaha mencari, disebelah manakah makamnya? Saya sungguh tertarik dengan budaya memakamkan didalam gereja. Beberapa gereja juga saya menemukannya. Salah satunya di Malaka.
Makam J.P Coen di Museum Wayang |
Bangunan ini berlantai dua dan sebenarnya sambung menyambung dengan rumah yang ada dikiri dan kanannya. Menggunakan tangga melingkar untuk sampai keatas. Dekat tangga bagian bawah, ada pintu brankas raksasa untuk menyimpan berbagai dokumen dan mungkin harta benda. Didekat ini ada beberapa kamar yang sudah dialihfungsikan menjadi ruangan film dan pertunjukan. Ruangan ini terbilang luas, mungkin saja ini kamar utama. Diatas ada beberapa kamar kecil yang terkunci, kemungkinan kamar anak-anak dan tamu. Bagian lain ada ruangan santai, lantai yang luas mirip mini hall dan sudut untuk melihat senja dengan pagar dibahian luar. di bagian lain ada tempat yang sepertinya tempat minum teh. Tempat ini sebenarnya luas namun tak semuanya dibuka untuk umum.
Museum Wayang, Riwayatmu Kini
Museum wayang ini memiliki beragam jenis serta bentuk wayang-wayang asli Indonesia. Namun, tak hanya dari Indonesia saja, kamu juga menemukan wayang-wayang dari negara lainnya Semuanya berawal pada tahun 1970-an, tepatnya pada 13 Agustus 1975, Gubernur Jakarta Ali Sadikin meresmikan gedung ini menjadi Museum Wayang, yang memiliki koleksi 4000 wayang dan boneka dari berbagai tempat di dalam dan luar negeri, seperti India, Belanda, Malaysia, Thailand, Cina, Vietnam, Kamboja, hingga Surinameserta koleksi topeng, gamelan, dokumen, peta dan foto-foto tua. Setiap bulannya tepatnya pada minggu ke-2 dan ke-3, biasanya terdapat gelaran wayang yang dapat kamu saksikan.
Tidak jauh dari pintu masuk, sudah tampak koleksi wayang, pengaturan cahaya ruangan, pilihan koleksi wayang bermutu tinggi, lantai berlapis bilah kayu serta lempeng akrilik pada benda pajang, membuat museum ini berkesan mewah dan klasik bagi para pengunjung. Namun kesan gelap dan sedikit angker. Tidak membayangkan jika datang berkunjung kesini di malam hari.
Tidak hanya “wayang” dalam artian boneka yang digunakan untuk pertunjukkan, tetapi juga boneka lain dari beberapa daerah di Indonesia yang memiliki maknanya sendiri. Ada Wayang Purwa dari Bali, Wayang Kulit Purwa dari Banjar Kalimantan Selatan, wayang golek dari Betawi, Wayang Revolusi, boneka Punch and Jody dari Inggris yang dibuat pada 1971, koleksi Boneka Guignol yang juga dari Perancis, boneka dari India, Boneka Sigale-gale dari Sumatera Utara, Gundala-gundala yang juga berasal dari daerah Sumatera Utara dan banyak lagi. Museum ini membuka pikiran saya bahwa seni pertunjukan wayang dimiliki oleh banyak suku dan budaya.
Setelah berputar dari bawah, naik tangga berputar dan sampai keruang pajang utama lalu melewati lorong yang langsung menuju ke bawah. ada sudut penjualan merchandise dan kita juga disambut sepasang ondel ondel. Beberapa patung tokoh pewayangan lengkap dengan baju kebesarannya. Oh ya, disini juga menyediakan tempat penitipan tas jika tak sanggup memanggulnya.
Hotel Bintang 3 MaxOne, Tempat Melepas Lelah yang Menyenangkan
Setelah selesai, berkeliling dan lelah, saya memutuskan untuk cek-in di MaxOne Glodok yang sudah saya pesan Hotel di Jakarta melalui aplikasi Pegi Pegi. Begitu masuk, saya langsung disambut dengan desain yang unik. Resepsionis menyambut saya dengan ramah, tinggal menunjukkan bukti pemesanan di aplikasi PegiPegi dan semuanya langsung beres. Saya siap menghempaskan badan yang sudah lelah seharian berkeliling kota tua.
![]() |
Kotel Bintang 3 di Jakarta, MaxOne |
Begitu membuka kamar, tukang jalan jajan langsung disambut gaya ruangan yang simpel dan kekinian. Kamarnya juga luas dan nyaman serta didominasi warna putih. Lampu dinding di samping pintu kamar juga terlihat apik.
Ada beberapa tipe kamar yang bisa dipilih. Pilihan saya jatuh pada Happines, ini saja sudah nyaman apalagi tipe yang berada diatasnya. Pasti lebih mantap lagi. Melongok kedalam toilet yang lega, perlatan mandi sudah tersedia lengkap. Mandi dulu lah,biar tidurnya nyaman.
![]() |
Hotel Bintang 3 di Jakarta, MaxOne |
Bersantai di MaxOne Glodok
Sebenarnya tempat ini dekat dengan beberapa tempat seperti Glodok dan Mangga Dua tapi di dalam hotel juga bisa digunakan untuk melepas lelah, Ada taman terbuka, walaupun artificial namun nyaman digunakan untuk bersantai karena sirkulasi udaranya yang nyaman. Taman ini bisa diakses di lantai 2. Karena artificial, taman ini melarang tamu untuk merokok.
![]() |
Hotel Bintang 3 di Jakarta, MaxOne |
Harga bersaing dengan tempat yang nyaman serta fasilitas yang memadai membuat hotel bintang 3 ini layak menjadi hunian sementara saat berkunjung ke Jakarta. Supaya kamu tahu promo, review dan testimoni hotel MaxOne Glodok pesannya di Hotel PegiPegi.
Liburan Sambil Kerja
Setelah membaca, mungkin beberapa dari netizen akan langsung berkata “enaknya bisa liburan!”, tapi sebenarnya ini adalah kerja. Kerja rasa liburan karena tetap harus ada target yang dibuat. Ada juga yang seperti Tukang Jalan Jajan? Jangan lupa instal PegiPegi buat jaga jaga kalau harus mencari Hotel di Jakarta buat menginap