Quantcast
Channel: Tukang Jalan Jajan
Viewing all 716 articles
Browse latest View live

Kenikmatan Semangkok Bakso Ikan Pontianak

$
0
0

Salah satu makanan favorit saya saat sakit adalah Bakso ikan Pontianak. Kaldunya sederhana, hangat dan membuat tubuh menjadi bergairah. kuahnya bening dengan rasa lite, sedap banget deh. Bagi orang Pontianak, bakso ikan dapat dengan mudah ditemukan dimana saja. Ada yang menambahkan inovasi seperti memasukkan telur asin kedalam bakso ikan dan banyak ragam yang lain. Bagi saya, Bakso ikan Pontianak punya rasa yang “ringan” dari pada bakso sapi yang cenderung berlemak dan lebih berbumbu tajam. Yuk ikut saya menikmati semangkok Bakso Ikan Pontianak
Bakso Ikan Pontianak
Kenikmatan Semangkok Bakso Ikan Pontianak
Kalau disuruh memilih, kira kira warung bakso ikan mana yang dipilih. Ada bakso Ikan Ahan di Jalan Wolter Mongisidi di belakang Pasar Mawar, Bakso Ikan Athian di Jalan WR Supratman, Bakso Ikan Akhiong di Jalan Nusa Indah 1 dan masih banyak lagi tempat yang menjual bakso ikan di seputaran Pontianak. Saya sendiri mengenal makanan lezat ini dari Bokap saya. Salah satu menu favorit saat lagi sakit, ngga enak badan dan kehilangan nafsu makan.

Bakso ikan Pontianak punya ciri yang berbeda dikuah kaldunya. Kuahnya ringan dengan mengandalkan gurihnya kaldu yang muncul dari kacang kedelai dan daging ikan yang minim lemak sehingga kuah bening yang dihasilkan benar benar gurih maksimal. Saat ditambahkan potongan daun bawang, bawang putih goreng plus merica bubuk maka rasa lezatnya semakin maksimal. Aroma bawang putih menambah nafsu makan meningkat. Saat diseruput langsung menghangatkan tubuh apalagi rasa manis daun bawang menambah kenikmatan mengunyah bakso ikan. Biasanya jika ditambahkan kwe tiaw atau nasi putih hangat akan cocok sekali.
Bakso Ikan Pontianak
Bakso Ikan Lengkap dengan saos cocolan
Bakso ikan Pontianak juga memiliki beberapa jenis varian, selain yang polos, ada juga yang digoreng sehingga ada tekstur krispi dibagian luar. Bakso ikan cenderung lebih menantang saat dikunyah. Adapula baksu cumi dengan cacahan cumi sehingga ada tekstur saat dikunyah. Perlawanan sedikit liat daging cumi sungguh menggoda dan membuat lupa untuk berhenti. Ada juga tahu isi yang bagian tengahnya disayat kemudian diselipi cacahan daging ikan. Selain itu salah satu favorit saya adalah Pare yang diisi dengan cacahan ikan. Sedap sekali. walaupun pahit sensasi daging ikan justru semakin lezat.

Paling penting untuk menjadi teman terbaik bakso ikan adalah cocolannya. Siapkan wadah kecil lalu masukkan Cabe cair dengan aroma bawang putih yang kuat ditambah dengan kecap asin dan tak lupa dengan perasan jeruk kecil Pontianak akan menjadikan bakso dan teman-temannya semakin sedap. Tinggal mencocolkan bakso lalu dimakan hangat tak lupa dengan menyeruput kuahnya yang gurih. Makanan ini paling pas untuk memperbaiki nafsu makan setelah sakit. Saya bisa menghabiskan sampai kering semangkok Bakso ikan Pontianak.
Bakso Ikan Pontianak
Bakso ikan, bakso ikan goreng, Tahu isi, Pare isi
Selain itu teman lain yang harus disuguhkan bersamaan adalah air tahu atau soya bean dan liang teh. Liang Teh merupakan ramuan tradisional Cina khasiat: menurunkan Panas dalam merupakan masalah yang sering terjadi. Oleh masyarakat China, teh ini biasa diminum di musim panas di mana banyak orang yang menderita panas dalam dan radang tenggorokan. Apalagi ramuan dan bahan-bahan teh liang ini terdiri dari akar-akaran, daun cincau dan beberapa ramuan. Biasanya setiap peracik punya ramuan rahasianya sendiri. Warnany ada yang hitam, ada yang pink ungu dan ada yang seperti teh warnanya. Rasanya yang menyegarkan membuat cocok dinikmati kapan saja.

Saat ke Pontianak jangan lupa untuk menikmati bakso ikan. Saya yakin rasanya baksonya dan kaldunya sangat khas belum lagi cocolan saus cabenya yang menambah kenikmatan. Jangan lupa juga minum liang teh nya. jika beruntung mungkin anda bisa membawa pulang ramuannya untuk diseduh sendiri dirumah. Selamat menikmati makanan di Pontianak. Salam Yumcez!


Semangat Pagi Sepanjang Sungai Gangga

$
0
0

Kabut cukup tebal di atas Sungai Gangga, matahari malu-malu muncul. Matahari ini tak bulat penuh karena sebagian bersembuyi di sela sela awan. Saya bersandar menunggu udara dingin disapu hangatnya mentari. Pinggiran sungai ini mulai ramai. Kapal-kapal mulai bergerak dengan sigap menghantur orang-orang yang bekerja atau hanya ingin menikmati sungai Gangga. Kawasan yang memiliki banyak daya tarik. Puas hati ini dapat menikmati matahari terbit di tepian sungai Gangga.
Semangat Pagi Sepanjang Sungai Gangga
Semangat Pagi Sepanjang Sungai Gangga  
Beberapa penduduk tampak mandi dan berendam di sungai Gangga. Saya tidak tahu apakah itu merupakan sebuah prosesi ritual ataukah hanya sekedar mandi biasa semata. Di beberapa tempat lainnya, saya mendapati kain-kain yang sedang dijemur setelah selesai dicuci di sungai Gangga. Itu adalah penyedia jasa laundry tradisional yang masih bertahan di Varanasi dan melayani banyak hotel dan guest house yang banyak bertebaran di sekitar sungaiGangga.
Hiruk Pikuk Kapal di Sungai Gangga
Hiruk Pikuk Kapal di Sungai Gangga
Saya berjalan ke arah Assi Ghat yang jika dipeta lokasinya tidak begitu jauh dari Jain Ghat. Kemiskinan di India tidak jarang membuat kita mengelus dada. Di banyak tempat di ghat-ghat yang ada di Varanasi, tampak para gelandangan tidur sembarangan. Membayangkan begitu kerasnya hidup di India, saya jadi bergidik, Indonesia suatu saat bisa jadi seperti ini. Ketika orang-orang lemah tersingkir dan kalah dari persaingan hidup.
Tandon air di tepian Sungai Gangga
Tandon air di tepian Sungai Gangga
Saya berhenti ketika melihat kumpulan orang yang mandi di sungai Gangga. Beberapa orang menjual bunga dan semaca sesaji untuk dilepaskan di sungai Gangga. Tidak jauh dari sana, tampak ada semacam kursus yoga gratis. Sambil mendengarkan mantra-mantra dan doa dari orang-orang yang melakukan Surya Namashkar, sebuah prosesi pemujaan untuk menyambut matahari terbit, beberapa orang mengikuti pengajaran yoga dari salah seorang yogi. Meski saya tidak pernah belajar yoga sedikitpun, apa salahnya mencoba kan?
Cai Tea di pagi hari
Cai Tea di pagi hari
Di ghat-ghat di pinggir sungai Gangga saya juga menemukan orang-orang berpakaian dan berpenampilan aneh. Mereka nyaris tidak berbusana atau hanya berbalut selembar kain. Tubuhnya ditutupi oleh abu yang berwarna putih. Mereka ini adalah Naga Shadush, yakni satu sekte di India yang hidup di pinggir sungai Gangga. Abu yang menutupi tubuh mereka konon adalah abu dari pembakaran jenazah yang memang banyak dilaksanakan di sana.
Yoga tiap pagi di tepian Gangga
Yoga tiap pagi di tepian Gangga
Matahari beranjak naik, suasana sekitar Gangga mulai ramai dengan beragam aktivitasnya namun tetap hadirkan nuansa yang hening dan penuh ketenangan. Antara mantra-mantra penuh doa, nyanyian para hippies hingga gelandangan yang tidak mempunyai harapan, semuanya memenuhi fragmen saya tentang sungai Gangga dan Varanasi pagi itu. Sebuah memori yang mungkin tidak akan saya lupakan dalam waktu yang cukup lama.
Semangat Pagi Sepanjang Sungai Gangga
Semangat Pagi Sepanjang Sungai Gangga 
Puas berkeliling sungai Gangga, saya bergegas pulang ke guest house untuk mandi. Sebelum pukul sepuluh pagi, saya, Iman dan Alva harus segera ke Varanasi Juction untuk mendapatkan tiket kereta api yang akan membawa kami menuju Kolkata. Pergulatan dengan waktu tentu menimbulkan banyak drama yang luar biasa. Ini dan itu silih berganti. Menyusun jadwal cadangan dengan berbagai macam rencana juga apa yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan. Seperti pengalaman beberapa waktu lalu, memesan tiket kereta api di India tidak selalu berjalan mulus. Ada saja tantangan dan rintangannya.

Varanasi junction tidak bisa dicapai dengan mudah karena posisi yang cukup jauh. tentu saja kami harus menyewa rickshaw untuk bisa sampai kesana. teknik umplek umplekan sepertinya sudah jadi kemampuan yang harus dimiliki selama di India untuk bisa berhemat. Mari meluncur!

Cielo Sky Lounge, Makan Malam Santai Dari Lantai 12 Hotel Harris

$
0
0


Pontianak sudah banyak sekali tempat nongkrong. Mau makan apa aja, rata-rata ada. Banyak jenis makanan yang bisa dipilih tapi harus mengunjungi beberapa tempat karena makanan ini disajikan di tempat makan berbeda. Saya sendiri agak malas kalau harus mencari makan kemana mana. Biasanya saya akan memilih satu tempat yang nyaman dan menyediakan banyak makanan sekaligus. Jadi di satu tempat ada banyak pilihan makanan enak. Seperti tujuan saya kali ini di Cielo Sky Lounge, lantai 12 hotel Harris Pontianak Jl. Gajah Mada No. 150, Pontianak, Phone: +62 561 8120 888
Cielo Sky Lounge
Cielo Sky Lounge, Makan Malam Santai Dari Lantai 12 Hotel Harris
Kaki ini melangkah kedalam lift hotel Harris karena tertarik dengan menu di Instagram yang menawarkan banyak menu baru di All You Can Eat Kampung Bahari. Dari namanya saya sudah bisa membayangkan banyaknya seafood yang terhampar luas dimana-mana plus bonus bisa bersantai bisa menikmati kota Pontianak dari ketinggian. Dulu saya pernah beberapa kali disini sembari menikmati live music. Rasanya perut ini sudah tidak sabar untuk menghabiskan menu makanan disini. 
Cielo Sky Lounge,
 Makan Malam Santai Dari Lantai 12 Hotel Harris
Begitu sampai di lantai 12, mata saya langsung dimanjakan pemandangan kota Pontianak dengan kerlap kerlip lampunya. Dinding kaca ini membuat saya bebas memandang langsung ke jalan raya. Sayapun disambut oleh pramu saji yang menanyakan apakah saya mau duduk di ruangan dalam dengan AC atau duduk di luar sembari menikmati alunan musik. Saya memilih duduk diluar dengan cahaya yang lebih banyak sekalian relaks mendengarkan live musik. Saya terkesan, Tempatnya yang nyaman dan artistik, sangat cocok untuk pengunjung menghabiskan waktu usai seharian beraktivitas. Suasana malam kota yang indah menjadi latar pemandangan di sana. 
Menu Nasi dan pelengkap di Cielo Sky Lounge
Menu Nasi dan pelengkap di Cielo Sky Lounge
Memilih berkeliling untuk menentukan pilihan makanan. Dimulai dari bagian luar, terdapat minuman, stall bakso daging sapi, juga BBQ yang menyediakan berbagai jenis ikan, fillet mauun utuh, udang, cumi, bakso ikan, kue ikan,sampai daging dana yam panggangpun tersedia. Kita tinggal memilih apa yang hendak di makan maka dengan sigap koki akan memanggang. Kita juga bebas memilih berbagai macam sambal yang tersedia. Saya sendiri suka dengan ayam bakar berkulit renyah dengan bumbu merah menggoda “I can feel the Asian Cuisine inside”. Warnanya cantik dan menarik. Begitu disobek kulitnya, serat dagingnya tampak menggoda. Saya memilih berbagai macam sambal untuk menemaninya, sambal kacang, sambal telur, sambal matah sampai sambal manga. Dagingnya moist dengan aroma bakaran yang memanggil untuk makan. Rasanya juga mirip seperti ayam bakar di warung Padang namun tidak terlalu mlekoh berbumbu. Dari yang cuman sepotong akhirnya saya menghabiskan 3 potong.
Es Teler di Cielo Sky Lounge
Es Teler di Cielo Sky Lounge
Menu di bagian dalam juga tidak mau kalah. Benar benar tersaji lengkap dari makanan pembuka hingga makanan penutup semua tersaji. Saya sampai bingung mau makan apa. Nasi goreng dan nasi putih bisa dipadupadankan dengan ayam goreng tepung, kerang atau sayur capcay. Duh banyak banget! saya bingung mau mulai dari mana. Ada juga makanan pembuka seperti sup seafood dan jamur, salad sayuran, gado- gado hingga rujak buah. Mata saya juga tergoda untuk menikmati susunan kue, cake, pudding, jelli, buah-buahan sampai es campur dengan kacang merah. semua tersaji dimeja dan bisa dimakan sepuasnya.
Gado Gado di Cielo Sky Lounge
Gado Gado di Cielo Sky Lounge
Sebagai penggemar kacang merah, entah berapa kali saya mengisi ulang es teler dengan susu dan sirup rose kedalam mangkuk kecil. Alunan musik dan seruputun saya seperti senada menikmati keindahan malam di Cielo Sky Lounge ini. BEnar – benar banyak sekali makanan disini karenaselain menu sea food segar yang menjadi andalan, saya juga dapat menikmati aneka makanan lain. Ditambah tematik makanan yang berbeda-beda setiap harinya. Kampung Bahari mulai bisa dinikmati dari pukul 19.00 – 23.00 WIB dari Senin hingga Sabtu. Bisa makan sepuasnya tanpa khawatir dengan waktu.
Es Teler di Cielo Sky Lounge
Es Teler di Cielo Sky Lounge
Jika ingin mencoba, jangan lupa untuk datang atau book terlebih dulu Cielo Sky Lounge, lantai 12 hotel Harris Pontianak Jl. Gajah Mada No. 150, Pontianak, Phone: +62 561 8120 888. Catat juga jadwalnya, Kampung bahari Selasa dan Jumat, Asian Fusion Senin dan Kamis serta BBQ Rabu dan Sabtu. elamat makan dan menemukan tempat nongkrong seru. Salam Yumcez dari Cielo Sky Lounge lantai 12

Serba Serbi Lezatnya Jamur di Jejamuran

$
0
0
Rasanya ada yang kurang saat ke Jogja tidak sempat mampir ke jejamuran. Restoran yang khusus menghadirkan masakan yang semua bahannya berasal dari jamur.  Namanya sudah terkenal seantero Indonesia. Restoran Jejamuran beralamat Jalan Pramuka No.53, Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman nomor telepon (0274) 868170. Saya sarankan jangan datang saat hari libur atau jam kelaparan. Biasanya bakal ramai banget karena selain pengunjung dari Jogja biasanya akan banyak bus pariwisata yang menghantar tamu datang untuk mampir kesini. Seperti sudah jadi keharusan paket wisata di Yogya adalah menikmati jejamuran.

2 tahun saya kesini, tempatnya belum seluas ini. namun sekarang sudah banyak meja dan ruangan yang disediakan pengelola. Tidak hanya sekedar makan jamur. ada pula lokasi penjualan jamur segar yang ditanam dari kebun sendiri dan berlokasi di pintu masuk. Ada spot untuk foto-foto saat tiba termasuk stall jamu tradisional yang menyajikan jamu tradisional. Selain itu ada taman bermain anak yang cukup luas dan juga tempat penjualan oleh oleh dan makanan yang terbuat dari jamur. masih ada juga pojok yang berisi tanaman jamur yang belum panen. kemungkinan ada pemandu yang mungkin menjelaskan budidaya jamur tiram. Semua informasi tentang jamur komplit disini.

Setelah berkeliling sejenak saya memilih untuk duduk dan memesan beberapa makanan yang terbuat dari jamur. jenisnya banyak dan bermacam-macam. Saya sampai bingung mau memilih yang mana. Jika anda malas memilih per item, saran saya pesan saja paket untuk keluarga yang sudah bisa dinikmati berempat dan cukup banyak porsinya, harganya masih terjangkau kantong ukuran Yogyakarta. saya pun akhirnya menjatuhkan ke beberapa pilihan.

Ada sambal jamur pete, jamur goreng krispi, jamur asam manis, sate jamur, rending jamur, tongseng jamur hingga sup jamur. Kisaran harganya dari 5K hingga 20K masih mampu digapai tanpa harus terlalu merogoh saku terlalu dalam *harga ini tidak termasuk ongkos tiket peswat saya hahaha*. Sembari menunggu saya membaca beberapa cerita tentang Jejamuran ini. Resto jamur yang dikelola oleh pengusaha jamur bernama pak Ratidjo ini mengolah aneka jamur sehat yang bebas dari penyakit dan aman dikonsumsi. Kemudian dimasak secara professional dan modern oleh chef-chef yang terampil dalam menciptakan menu jamur yang luar biasa.

Menu mulai berdatangan. Aroma beragam dan sepertinya rasanya lezat. Asapnya mengepul dan sayapun mulai lapar. Menu yang paling rekomended untuk dicoba adalah sate jamur, di Pontianak mungkin saya sudah merasakan sate dari jamur ini. Bagi yang baru mencoba, Saat mencicipinya, anda tidak akan menyangka jika itu sate jamur, sebab rasa dan teksturnya mirip sekali dengan daging ayam lengkap dengan bumbu rempah yang kuat serta aroma yang menggoda. Hampir mirip dengan rendangnya yang menggoda dan penuh bumbu. Kelezatan ini makin sempurna dengan seruputan kaldu jamur dari sup yang saya pesan. Duh, sepertinya saya giat sekali makan. 

Menu lainnya pun tak kalah sedap, jamur memang punya karakter kunyahan yang mirip dengan daging dan teksturnya yang mudah menyerap bumbu membuatnya gampang untuk diberi bumbu apapun. Waktu mengolahnyapun tidak terlalu lama sehingga bisa dinikmati segera. Karakter jamur yang memang sudah gurih membuatnya mudah disusupi penguat rasa yang lain. Jejamuran memang tahu benar bagaimana memanjakan lidah pengunjungnya. Masalah menu, anda tidak perlu khawatir. Ada puluhan menu berbahan dasar jamur yang dapat anda pesan sekaligus dengan minuman beraneka baik dingin maupun hangat. 

Resto berbentuk joglo dengan seating area semi outdoor ini sangat cocok untuk menikmati makan siang maupun makan malam sekaligus bersantai dengan teman atau keluarga. Di sini, anda dapat juga menikmati suasana sambil menceburkan kaki di sebuah kolam ikan terapi yang akan menggigit telapak kaki anda sehingga menciptakan sensasi relaksasi yang menyenangkan. Atau anda juga dapat menikmati suasana dengan berswafoto sambil menunggu hidangan datang. Restoran Jejamuran beralamat Jalan Pramuka No.53, Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman nomor telepon (0274) 868170. Selamat makan dan salam yumcez!

Pontianak Food Festival 2018, Ayo Makan Ikan

$
0
0

Mau ke Pontianak di Bulan Februari ini? selain Imlek dan Cap Go Meh ada even seru lainnya. Festival Kuliner terbesar di Kalimantan Barat yang akan diselenggarakan di parkiran A Yani Mega Mall, Pontianak dari tanggal 19 – 25 Februari 2018. Ada 130 tenda Makanan dan gerobak yang menawarkan berbagai kuliner lokal Kalimantan Barat dan Indonesia. Pecinta kuliner wajib datang ke even nasional ini.
Image and video hosting by TinyPic Pontianak Food Festival siap di gelar
Pontianak Food Festival siap di gelar
Setelah memecahkan masak Rekor MURI menggoreng pisang oleh penggoreng terbanyak, Rekor tersebut terpecahkan dengan kehadiran jumlah 131 penggoreng pisang yang menghasilkan 2017 buah pisang goreng. Pisang goreng sebagai salah satu kudapan khas Kalimantan Barat diangkat derajatnya ke kancah nasional di ajang Pontianak Food Festival 2017.

Tahun ini, Pontianak Food Festival 2018 kembali memecahkan rekor MURI “Lomba Memasak Ikan Asam Pedas Oleh Peserta Terbanyak”. Tema ini diambil karena Asam pedas merupakan salah satu makanan khas Melayu yang ada di pesisir Kalimantan Barat dan menjadi salah satu ikon kuliner yang menjadi primadona wisatawan yang datang berkunjung ke Pontianak. Sepertinya bakal ada yang kurang saat berkunjung ke Pontianak tapi tidak mencicipi Ikan Asam Pedas.
Image and video hosting by TinyPic Pemecahan Rekor MURI "Lomba Memasak Ikan Asam Pedas dengan peserta terbanyak"
Pemecahan Rekor MURI "Lomba Memasak Ikan Asam Pedas dengan peserta terbanyak"

Kalimantan Barat khususnya mewakili nusantara dalam cita rasa kuliner yang berdasarkan letak / lokasi dilintasi sungai dan dikelilingi laut serta topografi daratan rendah tropisl yang kaya akan citarasa kuliner yang berbahan baku ikan, baik sungai maupun laut. Kalimantan barat merupakan salah satu provinsi yang wilayah lautnya luas dengan jumlah ikan yang melimpah, terlihat dari pengiriman hasil laut keluar provinsi dan ekspor. Beberapa waktu yang lalu Kalimantan Barat dipercaya oleh pemerintah Pusat untuk menggelar Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan di Taman Alun Alun Kapuas, dimana pemenang lomba masak akan mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan serta mendapat kesempatan memasak untuk Presiden Joko Widodo di Istana Negara dalam rangkaian perayaan 17 Agustus 2017 lalu.
Celebruty Chef Aiko Sarwosri
Celebruty Chef Aiko Sarwosri
Tahun ini PFF juga akan menghadirkan Celebrity Chef Indonesia, Chef Aiko. Chef cantik ini akan ikut memasak ikan asam pedas bersama peserta lain pada tanggal 25 Februari 2018 pukul 09.00 pagi. Event pemecahan rekor MURI ini sendiri merupakan bagian dari festival kuliner terbesar di Kalimantan Barat Pontianak Food Festival 2018 yang digelar di Ayani Mega Mal, Pontianak 19-25 Februari mendatang.  Ketua panitia Edi Hartono mengatakan selain menghadirkan sekitar 130 stan kuliner, Food Festival 2018 juga akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) pada penyelenggaraannya lomba memasak ikan asam pedas dengan peserta terbanyak di Indonesia.

PFF2 ini juga akan dimeriahkan berbagai macam acara seperti memasak bersama Chef Aiko, Bank Mandiri dan PHRI, Mandiri lelang fiesta poin, lomba model cilik dan lomba tari traditional kontemporer, talent show abang adek, lomba mewarnai, game show lintas duta dan fruit and vegetables zumba dan permainan anak rakyat

Pontianak Food Festival. Ajang Pameran Kuliner terbesar di Kalimantan Barat. Diprakarsai oleh PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Kalimantan Barat yang bertujuan untuk mengenalkan berbagai macam kuliner Kalimantan Barat ke seluruh Indonesia dan Mancanegara. Pameran kuliner tahunan ini melibatkan banyak Hotel, Restoran, Warung hingga Pedagang makanan kecil yang tersebar di Kalimantan Barat. Pameran yang tidak hanya mengenalkan kuliner namun juga memasukkan unsur budaya serta mencari duta kuliner Kalimantan Barat yang mampu menjadi agen penyebar informasi keseluruh Indonesia.

Pilihan Alat Transportasi yang Cocok Bagi Traveler

$
0
0

Sebagai traveler, sudah barang tentu transportasi menjadi hal penting agar saya bisa beraktifitas mengarungi berbagai kota dan negara. Masalah transportasi menjadi hal penting yang membuat pening karena menyangkut urusan dompet dan waktu. Semakin cepat alat transportasi yang digunakan maka semakin besar juga dana yang diperlukan. Ya.... kalau mau cepat mesti ada budget lebih yang dikeluarkan. 
Pilihan Alat Transportasi yang Cocok Bagi Traveler
Pilihan Alat Transportasi yang Cocok Bagi Traveler
Ojek Online
Saya merasa bersyukur selain menyewa kendaraan untuk menjelajah suatu kota, sekarang sudah banyak aplikasi ojek online baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat yang bisa digunakan untuk jarak yang tidak terlalu jauh. Harganya pun jauh lebih murah dari ojek konvensional dan taksi sehingga memudahkan saya berpetualang. Beberapa kota di Indonesia dan negara di Asia sudah tercover ojek online. Mudah dan murah, paling senang jika sedang ada perang tarif. Pelanggan jadi bahagia karena bisa mendapat banyak diskon dan bonus.

Bus.
Pilihan ini saya gunakan jika sedang bokek dan punya waktu yang panjang. Selain hemat, beberapa bus juga menyediakan banyak fasilitas seperti colokan dan kelas sleeper khusus untuk perjalanan jauh. Semakin bagus dan semakin nyaman tentu harga tiketnya semakin mahal. Naik bus pada malam hari menjadi pilihan saya karena saya bisa menghemat budget akomodasi dengan tidur didalam bus. Lumayan, bisa disimpan buat sarapan dan makan siang.
 
Kapal Laut.
Saya pernah menggunakan kapal laut selama 3 malam 2 hari, pernah juga naik untuk jarak dekat yang cuman menghabiskan beberapa jam. Butuh kesabaran luar biasa untuk menaiki kapal laut karena penumpangnya sangat banyak dan berdesak-desakan. Jika punya waktu libur yang panjang dan tenaga yang ekstra, kapal laut jadi pilihan. Biasanya kapal laut digunakan keluarga yang memiliki anggota yang banyak dengan budget terbatas atau untuk memang karena tidak ada alat transportasi lain menuju  lokasi tersebut.
Pilihan Alat Transportasi yang Cocok Bagi Traveler
Kapal Laut
Pesawat Terbang
Jika sedang butuh cepat dan punya dana lebih, saya akan memilih pesawat untuk bepergian. Dengan adanya Maskapai berbiaya rendah, hobi saya menjadi sangat terbantu. Memesan jauh hari sebelum waktu keberangkatan jadi pilihan untuk mendapat harga terbaik. Maskapai berbiaya rendah juga sudah banyak melayani rute didalam maupun diluar negeri. Rajin-rajinlah untuk berburu tiket promo dan jangan lupa rencanakan liburanmu sebaik mungkin. Jangan sampai tiket yan terbeli hangus karena salah menjadwal keberangkatan dan kepulangan.
Pilihan Alat Transportasi yang Cocok Bagi Traveler
Pesawat Terbang
Kereta api
Ini salah satu transportasi yang paling nyaman di Indonesia saat ini. Selain kereta api yang sekarang pelayanannya lebih manusiawi tempat duduknya pun sudah nyaman. Apalagi untuk kelas tertentu, pelayanannya sudah sangat baik. Bisa duduk nyaman sembari membaca dan menikmati kudapan tanpa harus rebutan tempat duduk. Petugaspun sangat ramah memberikan pelayanan kepada penumpang. Minim goncangan dan bebas macet! Tinggal tidur tiba-tiba sudah sampai. Membeli tiket kereta api sekarang bisa secara online, tidak perlu repot harus mengantri di stasiun lagi. Cukup pakai smartphone, cek tokopedia dan cari tiket kereta api promo. Aman, praktis dan mudah! Pengalaman terakhir kemarin saat saya berada di Yogyakarta dan ingin ke Jakarta karena ingin menonton konser artis Korea, Beli Tiket Konser bisa disini, sekalian beli tiket kereta api juga. Sekali kayuh, dua tiga pulau terlampaui.
Pilihan Alat Transportasi yang Cocok Bagi Traveler
Kereta Api
Apapun transportasi umum yang dipilih pastikan bahwa kondisi tubuh dalam keadaan prima dan dapat menyesuaikan kendaraan yang ingin digunakan. Jangan lupa sebelum berangkat mempersiapkan diri sebaik mungkin termasuk tiket yang sudah dibeli dan jangan sampai ketinggalan. Selamat berpetualang.

Berburu Tiket Kereta Api Menuju Kolkata

$
0
0


Pukul sembilan pagi lewat, saya beranjak pergi ke Varanasi Junction. Tanpa sempat sarapan sebelumnya, saya berpikir mungkin nanti bisa menemukan makanan di stasiun ataupun di dalam perjalanan menuju kesana.  Kami berbagi tugas pagi itu, saya dan Alva pergi ke stasiun untuk mencari tiket, sementara Iman tinggal di guest house untuk mengurus check out dari hotel seandainya sampai batas waktunya kami belum juga kembali.
Berburu Tiket Kereta Api Menuju Kolkata
Berburu Tiket Kereta Api Menuju Kolkata
Untuk ke Varanasi Junction kami mencegat auto rickshaw yang kami temukan di sekitar guest house. Saya sebelumnya sudah sempat bertanya dengan petugas hotel berapa kira-kira tarif rickshaw dari area sekitar menuju ke Varanasi Junction. Mengetahui harga standar yang umum dipakai adalah hal yang cukup penting karena tidak jarang para supir rickshaw ini menaruh harga cukup tinggi terutama jika mengetahui bahwa kita adalah turis asing.

Menuju Varanasi Junction kami dikenakan harga seperti yang sempat disampaikan oleh petugas hotel yaitu sebesar 150 rupee. Termasuk mahal rasanya terutama jika membandingkan harganya yang separuh dari harga ke Mughalsarai padahal jarak ke Varanasi Junction cukup dekat.

Kami tiba di stasiun Varanasi Junction. Stasiun ini terlihat lebih modern ketimbang stasiun Mughalsarai, meski masih kalah luas. Halaman stasiun dipenuhi oleh berbagai jenis rickshaw yang sedang ngetem menunggu penumpang. Saya perhatikan ada beberapa jenis rickshaw di India. Yang pertama adalah auto rickshaw yang tidak ubahnya bajaj di Indonesia. Kemudian adapula Cycle Rickshaw yang mirip becak namun pengemudinya ada di depan. Terakhir adalah human rickshaw yang ditarik dengan tenaga manusia.

Saya gagal mendapatkan tiket pada saat kami pertama tiba di Mughalsarai kemaren karena semua tiket ke Kolkata. Semua tiket menuju Kolkata telah habis. Saya sempat kebingungan karena khawatir jika tidak sampai ke Kolkata, bisa-bisa saya ketinggalan pesawat untuk pulang ke Indonesia. Petugas di bandara Mughalsarai menyuruh kami datang esok harinya ke Tourism Bureau yang ada di stasiun Varanasi Junction. Karena itu ketika menginjakkan kaki ke stasiun Varanasi Junction saya berharap banyak akan mendapat tiket yang bisa membawa saya ke Kolkata sesuai dengan rencana.

Tourism Bureau di Varanasi Junction buka pukul sepuluh pagi. Dan saat saya tiba di sana, sudah banyak turis asing yang menunggu. Sekilas saya bisa melihat begitu beragamnya para turis yang berkunjung ke Varanasi ini. Ada sekumpulan pelajar asal Jepang seperti halnya Yuma. Ada juga seorang biksu Budha yang tampak asyik ngobrol dengan turis asal Hongkong. Sisanya wajah-wajah berwajah kaukasia khas orang eropa dan juga turis-turis asal Amerika serikat. Semuanya menunggu dengan sabar. 

Saya menunggu hampir satu jam lebih untuk mendapat giliran berkonsultasi dengan petugas. Saya menceritakan apa masalah saya dengan lengkap. Namun ternyata jawaban petugas tetap sama, tiket dari Varanasi ke Kolkata seperti yang saya rencanakan sudah benar-benar habis. Namun petugas memberikan saya solusi lainnya yaitu mengambil rute lain atau jadwal berbeda. Ia menawarkan antara berangkat besok siang ataupun berangkat besok pagi sekali dari stasiun Mughalsarai.

Dua pilihan ini punya keuntungan dan kekurangannya masing-masing. Tapi saya akhirnya lebih memilih untuk berangkat di subuh hari. Bagi saya, semakin cepat kami berangkat menuju Kolkata semakin baik, karena dengan begitu saya jadi punya waktu yang lebih banyak dan leluasa untuk menjelajah Kolkata, kota terakhir saya di India sebelum pulang ke India.

Kemeriahan Februari di Pontianak, Imlek, Cap Go Meh dan Pontianak Food Festival

$
0
0

Sebagai kota dengan  budaya yang beragam tentu Pontianak punya banyak sekali perayaan budaya yang sayang untuk dilewatkan. Seperti di bulan Februari  ini. Ada beberapa event besar yaitu Imlek, Cap Go Meh dan Pontianak Food Festival. Rasanya pas sekali bertandang ke Pontianak dan merasakan langsung berada di dua belahan dunia, utara dan selatan sekalian menikmati panas khatulistiwa dan keindahan sungai Kapuas.
Kemeriahan Februari di Pontianak, Imlek, Cap Go Meh dan Pontianak Food Festival
Kemeriahan Februari di Pontianak, Imlek, Cap Go Meh dan Pontianak Food Festival
Semarak Imlek di Kota Khatulistiwa
Kota Pontianak didiami cukup banyak etnis Tionghoa dari sub suku Tio Ciu dan Khek sehingga perayaan Imlek dan Cap Go Meh menjadi sangat ramai. Ini membuktikan antusias masyarakat yang tinggi. Tak heran jika Pontianak ramai dikunjungi wisatawan dari Indonesia dan mancanegara. Gelaran Imlek di Pontianak biasa dimeriahkan dengan pesta kembang api serta arak-arakan tatung dan barongsai. Pusat perayaan ini berada di sepanjang Jalan Gajahmada, Pontianak. Tidak tanggung-tanggung, permainan ini akan berlangsung dari pukul 6 sore hingga pukul 1 dini hari. Ada ribuan kembang api berbagai bentuk dan warna yang ditembakkan ke langit Pontianak. Wisatawan akan tumpah ruah memenuhi jalan Gajahmada yang biasanya akan dititip sebagian.

Puncak dari festival Imlek sendiri adalah festival Cap Go Meh (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam), yang digelar lima belas hari kemudian. Festival ini terkenal dengan kemeriahan sekaligus memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Tionghoa. Akan ada perayaan besar yang menghadirkan pawai Barongsai dan Naga di sepanjang jalan Gajah Mada dan Tanjung Pura yang panjangnya mencapai kurang lebih 8 kilometer. Lebih seru datang di malam hari, di saat semua lampu ultraviolet ditubuh naga sudah bercahaya dengan indahnya. Penonton akan mengular dan memadati pertunjukan ini, berdiri sepanjang jalan. Permainan naga sendiri dipercaya untuk membersihkan kota dari pengaruh jahat dan kesialan. Daerah yang dilewati boleh dibilang kawasan pecinan yang cukup luas dan berada ditengah kota. Pertunjukan ini berputar beberapa kali melewati rute yang sudah ditentukan. Ramai dan sungguh menyenangkan, terlihat beberapa kelompok turis mancanegara juga melihat pertunjukan ini.

Pontianak Food Festival, Ajang Kuliner Terbesar di Kalimantan Barat
Event tahunan lain yang layak disaksikan adalah Pontianak Food Festival. Ajang Pameran Kuliner terbesar di Kalimantan Barat. Diprakarsai oleh PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Kalimantan Barat yang bertujuan untuk mengenalkan berbagai macam kuliner Kalimantan Barat ke seluruh Indonesia dan Mancanegara. Pameran kuliner tahunan ini melibatkan banyak Hotel, Restoran, Warung hingga Pedagang makanan kecil yang tersebar di Kalimantan Barat. Pameran yang tidak hanya mengenalkan kuliner namun juga memasukkan unsur budaya serta mencari duta kuliner Kalimantan Barat yang mampu menjadi agen penyebar informasi keseluruh Indonesia.

Setelah memecahkan masak Rekor MURI menggoreng pisang oleh penggoreng terbanyak, Rekor tersebut terpecahkan dengan kehadiran jumlah 131 penggoreng pisang yang menghasilkan 2017 buah pisang goreng. Pisang goreng sebagai salah satu kudapan khas Kalimantan Barat diangkat derajatnya ke kancah nasional di ajang Pontianak Food Festival 2017.

Tahun ini, Pontianak Food Festival 2018 yang digelar dari tanggal 19-25 Februari 2018 kembali memecahkan rekor MURI “Lomba Memasak Ikan Asam Pedas Oleh Peserta Terbanyak”. Tema ini diambil karena Asam pedas merupakan salah satu makanan khas Melayu yang ada di pesisir Kalimantan Barat dan menjadi salah satu ikon kuliner yang menjadi primadona wisatawan yang datang berkunjung ke Pontianak.

Tahun ini PFF juga akan menghadirkan Celebrity Chef Indonesia, Chef Aiko. Chef cantik ini akan ikut memasak ikan asam pedas bersama peserta lain pada tanggal 25 Februari 2018 pukul 09.00 pagi. Event pemecahan rekor MURI ini sendiri merupakan bagian dari festival kuliner terbesar di Kalimantan Barat Pontianak Food Festival 2018 yang digelar di Ayani Mega Mall, Pontianak 19-25 Februari mendatang.  Pontianak Food Festival menghadirkan sekitar 130 stand  kuliner, Food Festival 2018 juga akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) pada penyelenggaraannya lomba memasak ikan asam pedas dengan peserta terbanyak di Indonesia.

Makan Sedap ala Pontianak
Kuliner juga menjadi daya tarik kota Pontianak. Dikenal sebagai kota seribu warung kopi menjadikan warung kopi ada dimana-mana. Beberapa warung kopi legendaris yang harus dikunjungi adalah warung kopi Suka Hati yang memproduksi selai serikaya khas kota Pontianak. DIsediakan juga kopi spesial yang diminum dari dalam kaleng susu. Temannya bisa talas goreng serikaya, pisang goreng serikaya atau roti bakar serikaya. Selain itu ada warung kopi Asiang yang menghadirkan barista lokas, Bapak Asiang yang tidak pernah menggunakan baju saat berjualan. Ciri khasnya topless dan berkepala plontos, khusus meracik kopi dengan citarasa robusta khas Kalimantan Barat untuk membuka pagi dengan happy.

Ada pula bubbor paddas yang menjadi panganan khas berupa beras yang digongso kemudian dimasak menjadi bubur dan diberi rempah-rempah baru kemudian diberi 16 jenis sayuran dan umbi, Aromanya yang khas karena penambahan daun kesum, sejenis tanaman aromatik yang tumbuh didaerah pesisir Kalimantan Barat. Penyajiannya dengan penambahan teri dan kacang goreng, bisa juga diberi potongan daging dan tulang sapi.

Menu lain yang harus dicicipi adalah chai kwe. Kue dari tepung beras yang dibentuk menyerupai pastel ini diisi bermacam tumisan sayuran seperti kucai, rebung, talas, kacang hijau sampai bengkuang. setelah dikukus baru kemudian disajikan hangat-hangat dengan cocolan saus perpaduan antara cabe, cuka dan bawang putih. Ada pula jajanan lain seperti Sotong Pangkong yang hanya ditemui saat sore dan malam hari. Makanan yang berasal dari juhi kering ini akan dipanggang sebelum diolah baru kemudian dipukul pukul supaya empuk menggunakan palu diatas besi baru kemudian disajikan dengan dua jenis cocolan yaitu sambal belacan dan sambal kacang.

Kosongkan perut saat bertandang ke Pontianak karena masih banyak menu lain seperti Tau Swan, Kwe Tiaw, Paceri Nanas, Dalca, Manok Pansoh, Daon ubi Tumbok, Tencalok dan masih banyak lagi cita rasa yang sayang dilewatkan jika bertandang ke Pontianak.

Tempat Wisata yang Bisa Dikunjungi di Pontianak
Rasanya sayang sekali jika tidak mampir ke Istana Kadariyah yang menjadi titik penting Kesultanan Pontianak. Istana yang di buat dari kayu belian ini sudah berdiri sejak 1771 dan menjadi salah satu ikon wisata yang wajib dikunjungi. Berada di 4 km dari pusat kota dan terletak di Kampong Dalam Bugis, Kecamatan Pontianak Timur. Istana ini masih menyimpan berbagai macam benda peninggalan seperti Singgasana, Kaca Pecah Seribu, Al-Quran tulisan tangan dan silsilah keturunan Sultan Pontianak dari sultan pertama, Sultan Sharif Abddurahman Alkadrie hingga kepada sultan kelapan, Sultan Syarif Hamid Alkadrie yang memerintah pada tahun 1945. Selain itu tidak jauh dari sana terdapat Masjid Jamik yang menjadi salah satu masjid tertua di Kota Pontianak yang dibangun pertama kali oleh sultan pertama sekaligus pendiri Kesultanan Pontianak, Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie. Masjid yang sekaligus menjadi awal dimulainya sejarah kota Pontianak. Lokasi masjid dapat dijangkau melalui jalur sungai dan jalur darat. Pengunjung yang memilih jalur sungai dapat mengaksesnya dengan menggunakan sampan atau speedboat dari Pelabuhan Senghie, sedangkan pengunjung yang menggunakan jalur darat dapat naik bus yang melewati jembatan Sungai Kapuas.
Menikmati Sungai Kapuas
Menikmati Sungai Kapuas
Berbicara tentang sungai Kapuas juga tidak ada habisnya. Sungai terpanjang di Indonesia ini juga seru untuk diarungi. Dapat menggunakan kapal wisata yang beroperasi mulai jam 5 sore. Kita disuguhi pemandangan matahari tenggelam dan kehidupan masyarakat di tepian sungai. Kita dapat memilih arah menuju Istana Kadariah atau Menuju Tugu Khatulistiwa. Wisatawan tinggal menunggu kapal berangkat dari Alun Alun Kota Pontianak dan nanti akan kembali lagi ke lokasi awal.

Sebagai kota yang dilalui garis Khatulistiwa, kota Pontianak mempunyai Tugu Khatulistiwa yang menandakan bahwa disinilah lokasi Bumi bagian Utara dan Selatan bertemu. Tugu Khatulistiwa Pontianak di bangun pada tanggal 31 maret tahun 1928 oleh Tim Ekspedisi Geografi Internasional yang di pimpin oleh seorang ahli Geografi berkebangsaan Belanda, yang dilakukan secara Astronomi, artinya bahwa pengukuran yang mereka lakukan tanpa mempergunakan alat yang canggih seperti Satelit atau GPS, mereka hanya berpatokan pada garis yang tidak Smooth (garis yang tidak rata/atau bergelombang) serta berpatokan pada benda-benda alam seperti, rasi bintang (ilmu falaq). Jika ingin menginjakkan kaki kiri di Bumi Utara dan kaki kanan dibagian selatan, datang saja ke Pontianak.
Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa
Lokasi lain yang bisa dikunjungi di Pontianak masih banyak kok. Ada rumah Radakng, Museum Kalimantan Barat, Rumah Melayu, Gereja KAtedral Santo Yoseph, Masjid Mujahiddin, Qubu Resort Hingga berbagai taman tematik yang menghiasi Kota Pontianak.

Akomodasi Nyaman di Pontianak
Ada banyak hotel, penginapan, dengan fasilitas dan harga yang beragam. Kita bisa memilih sesuai budget dan kemudahan akses menuju acara. Saran saya, saat acara berlangung perlu tempat menginap yang nyaman dan tidak terlalu jauh dari lokasi acara sehingga bisa diakses dengan berjalan kaki atau menggunakan ojek online dengan mudah. Salah satu akomodasi yang saya rekomendasikan adalah Hotel Santika Pontianak, Jl. Diponegoro No.46, Pontianak 78123 – Indonesia dengan nomor telepon +62-561-733777. Tempatnya berjarak 200 meter dari Jalan Gajahmada tempat berlangsungnya festival Imlek dan Cap Go Meh. Bahkan di sepanjang jalan Diponegoro ini akan ada festival makanan dan panggung Imlek. Seru banget kan. Tidak hanya lokasinya yang strategis, masih ada keuntungan tambahan dari lokasi Hotel Santika yaitu, 45 menit dari Bandara Supadio, 5-10 menit dari Taman Alun Kapuas dan Berada di pusat kota dekat dengan pusat kuliner . Nah! bagi yang suka berwisata kuliner tentu ini jadi poin plus plus dan penting.
lobby yang nyaman di Hotel Santika Pontianak
lobby yang nyaman di Hotel Santika Pontianak
Fasilitas Hotel Santika juga sudah mampu memenuhi tingkat kenyamanan banget. Pilihan kamarnya ada dua. Deluxe Room, Deluxe Room King dilengkapi dengan tempat tiduran ukuran besar (king size) atau ganda (twin) dan perlengkapan kamar moderen lainnya serta sarapan pagi gratis untuk 2 orang. Adapula Superior Room, Superior Room King adalah kamar yang sangat anggun dan dilengkapi dengan tempat tidur ukuran besar (king size) atau ganda (twin) yang nyaman. Fasilitas modern yang ada di sini mencakup TV LCD dengan saluran TV kabel, brankas, dan akses WiFi gratis. Ruangan yang elegan ini dilengkapi dengan kamar mandi dengan air panas dan dingin. Terdapat juga layanan kamar, layanan binatu, dan sarapan gratis
Kamar yang nyaman di Hotel Santika
Kamar yang nyaman di Hotel Santika
Selain itu masih ada fasilitas lain untuk melengkapi seperti, Swimming Pool buat berenang manja sembari menikmati sinar matahari pagi atau sore. Fasilitas Lounge juga tersedia di Hotel Santika. Maroon Lounge, yaitu sebuah lounge eksklusif yang nyaman dengan kapasitas 20 orang. Lounge ini menawarkan suasana santai dengan berbagai minuman dan alunan musik. Lalu juga terdapat Ballroom yang dapat digunakan untuk mengadakan acara. Juga terdapat Bamboo Cafe (Restaurant). Di mana, para tamu dapat menemukan menu terbaik dalam skala internasional, masakan lokal Indonesia, dan masakan Tionghoa. kita bisa mendapatkan suasana yang sempurna untuk makan malam dengan tamu atau makan bersama keluarga tercinta.
Image and video hosting by TinyPic
Bamboo Cafe Hotel Santika
Pengalaman saya waktu memesan online cukup mudah, cukup melakukan pemesanan/booking melalui santika.com. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan Kartu Kredit untuk jaminan dan saya tinggal membayar di hotel. Kemudahan booking melalui website dari pemilihan hotel sampai dengan payment gateway semuanya disediakan. Terdapat beragam pilihan dan kenyamanan bertransaksi. 
Mie Kepiting Ala Hotel Santika
Mie Kepiting Ala Hotel Santika
Saya menyarankan untuk memesan lewat santika.com karena memberikan harga terbaik ketimbang  memesan dari tempat lain, di santika.com harga yang ditampilkan nyata adanya karena sudah termasuk pajak. Saya juga dapat benefit khusus seperti free WIFI, free breakfast, dan fasilitas lainnya. Bagi kamu yang masih penasaran, bisa mengecek testemoni tanu yang sudah merasakan menginap di Santika sehingga tidak ada dusta diantara kita.
Image and video hosting by TinyPic Hotel Santika Pontianak
Hotel Santika Pontianak
Tunggu apa lagi, reservasi sekarang di santika.com sebelum menikmati Imlek, Cap Go Meh dan Pontianak Food Festival. Sampai jumpa di Pontianak ya


Belanja Sari di Varanasi India

$
0
0

Setelah tiket kereta api dari Varanasi menuju ke Kolkata ditangan, kami kembali ke guest house untuk check out. Ketimbang memperpanjang akomodasi, kami memilih berangkat ke stasiun lebih awal dan menginap di sana. Saya rasa ini akan menghemat biaya akomodasi semalam.
Belanja Sari di Varanasi
Keluar stasiun entah kenapa saya jadi ingin mencoba sesuatu yang baru. Jadilah saya mengajak Alva untuk mencoba cycle rickshaw. Namun seorang pengemudi human rickshaw menghampiri kami dan menawarkan jasanya. Kami tidak tahu berapa harga standar untuk jarak dari stasiun ke guest house, namun si supir human rickshaw menyebutkan harga yang sangat murah. Jika dengan auto rickshaw saya membayar hingga 150 rupee, si pengemudi human rickshaw hanya minta dibayar seharga 90 rupee. Akhirnya kami setuju untuk diantar dengan human rickshaw.

Ini mungkin bakal jadi pengalaman pertama dan terakhir saya menaiki human rickshaw. Saya benar-benar tidak tega melihat bapak-bapak pengemudi rickshaw berlari di depan menarik kereta yang saya naiki. Tapi bagi masyarakat India mungkin ini hal biasa, karena saya melihat banyak human rickshaw yang hilir mudik membawa penumpang. 

Setengah jalan, pengemudi rickshaw nampak sudah sangat kelelahan. Ia meminta izin untuk berhenti beristirahat sebentar. Tentu saja saya makin tidak tega dibuatnya. Si pengemudi rickshaw kemudian menunjukkan sebuah luka di kakinya. Ia bercerita bahwa kakinya sebenarnya sedang terluka dan ia kesulitan berjalan, namun terpaksa tetap berkerja menarik rickshaw karena membutuhkan uang.

Pengemudi becak ada di depan lho
Pengemudi becak ada di depan lho
Mendengarkan cerita itu, saya jadi makin tidak tega. Saya dan Alva akhirnya bersepakat untuk turun dan meneruskan berjalan kaki hingga ke guest house. Kami tetap membayar penuh, meski kami tidak diantar sampai ditujuan. Kemudian kami meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki di tengah terik siang kota Varanasi.
Kami melintasi pasar-pasar di Varanasi. Beragam dagangan diperjual belikan di sana-sini. Saya membeli buah-buahan yang harganya sangat murah di sini. Beberapa sayuran juga diperjualkan. Saya melihat seorang pedagang dengan gerobak yang penuh bawang merah yang besar-besar. Jauh lebih besar dari bawang merah yang biasa ditemui di Indonesia.

Varanasi tidak hanya terkenal dengan Sungai Gangganya, kota ini juga dikenal sebagai penghasil kerajinan sutra. Saya melihat beberapa pengerajin sutra sedang membordir kain sutra halus dengan ornamen benang emas yang sangat indah. Dikerjakan dengan tangan, sehingga saya yakin harganyapun sangat mahal. Beberapa toko sari berjajar di pinggir jalan. Ada saja orang yang datang menghampiri kemudian menawarkan untuk mampir  ke tokonya. Biasanya mereka ini adalah calo yang akan mendapat bayaran dari pemilik toko untuk membawa turis atau pelancong berbelanja ke toko mereka. Saya dan Alva mampir ke beberapa toko sari. Berbelanja sari di sini untuk oleh-oleh mungkin tidak ada salahnya.
Alva dan Sari yang di beli
Alva dan Sari yang di beli
Harga sari-sari di Varanasi cukup mahal. Namun harga tersebut sebanding dengan kualitasnya yang memang sangat baik. Alva membeli sebuah kain sari sutra berwarna biru muda yang berharga 1200 rupee. Itu harga yang terbaik yang bisa ia dapat. Pemilik toko awalnya menaruh harga hingga diatas 2000 rupee.  Menawar adalah hal yang wajib dilakukan saat berbelanja di Varanasi. Mulailah dengan menawar dengan setengah harga, karena biasanya pemilik toko sengaja memasang harga dengan melipat gandakan harga dari yang sebenarnya. Saya sendiri memborong dua potong sari untuk oleh-oleh ketika kembali ke Indonesia nanti.
Rickshaw
Rickshaw
Terpaksa berjalan kaki karena kasihan dengan pengemudi human rickshaw, saya malah jadi keasyikan berbelanja. Tangan  saya penuh dengan kantong berisi kain sari dan juga buah-buahan. Perjalanan menuju guest house yang menghabiskan waktu lebih dari setengah jam dibawah terik matahari Varanasi tidak terasa. Sambil keluar masuk pasar, kami ingin mencoba menghilangkan rasa letih. Sesekali dikagetkan dengan sapi-sapi yang berlalu lalang dengan bebas ke dalam pasar. 

Petugas di Hostel yang ngotot minta di Foto
Petugas di Hostel yang ngotot minta di Foto
Namun perut mulai terasa lapar. Di guest house Iman pasti telah check out dan menunggu kami kembali. Kami harus segera menjemputnya untuk buru-buru mengisi perut yang sudah berteriak karena belum makan apa-apa dari pagi. Saya lupa sarapan pagi itu.

Bermalam di Stasiun Dan Merasakan Sensasi Sleeper Class

$
0
0

Selepas kembali ke guest house kami menitipkan ransel kami di sana. Kemudian kami berencana menghabiskan siang hingga sore makan siang ditempat yang sama dengan hari sebelumnya, Restoran New Bread of Life. Tidak ada alasan khusus kami kembali ke restoran ini selain karena di sana menyediakan fasilitas internet gratis. Sambil makan siang, saya hendak melakukan pemesanan online untuk akomodasi selama di Kolkata nanti. 
Bermalam di Stasiun Dan Merasakan Sensasi Sleeper Class
Bermalam di Stasiun Dan Merasakan Sensasi Sleeper Class  
 
Saya baru beranjak untuk berangkat menuju stasiun setelah matahari hampir terbenam. Iman mengingatkan bahwa perjalanan menuju stasiun Mughalsarai harus melewati jembatan apung dan sebaiknya dilewati sebelum gelap. Meski di kanan kirinya diberi kawat pembatas, namun jalanan di jembatan apung itu dari papan kayu yang tidak rata, jadi rawan menyebabkan kecelakaan terutama di malam hari.

Kami mendapatkan autorickshaw untuk mengantarkan kami ke Mughalsarai dengan harga 350 rupee. Sama seperti harga ketika kami berangkat dari stasiun tersebut ke Varanasi. Sejujurnya terbilang murah sih dengan jarak yang hampir 20 km. Bandingkan misalnya ketika saya menyewa autoricksaw menuju ke Varanasi Juction Station, kami diminta membayar 150 rupee padahal masih sama-sama di Varanasi.

Perjalanan menuju Mughalsarai station nyatanya melewati jalur yang berbeda dibanding dari stasiun menuju ke Varanasi. Kami tidak melewati jembatan apung seperti ketika kami datang. Mungkin saja karena faktor hari telah malam dan gelap, sehingga jalur melewati jembatan apung itu dihindari. Entahlah.

Ada satu keunikan supir autoricksaw di India. Meski membawa penumpang, mereka biasanya tidak segan untuk mampir atau berhenti sejenak untuk kepentingan pribadi. Waktu menuju Varanasi dulu, supir rickshaw saya sempat-sempatnya mampir ke sebuah toko dan berbicara dengan temannya. Nah dalam perjalanan menuju Mughalsarai ini, supir auto mampir ke toilet umum. Membuat kami menunggu hampir 15 menit di dalam rickshaw. Untungnya saya tidak terburu-buru, jadi saya tidak mempermasalahkannya.

Dalam perjalanan menuju ke Mughalsarai ini juga saya melihat arak-arakan pengantin India. Benar-benar heboh, sampai-sampai membuat jalanan menjadi macet. Maklum para arak-arakan pengantin ini sampai pakai kuda yang dihias segala. Tapi mungkin jika di Indonesia, akan aneh melihat arakan penganten malam hari, namun hal ini di India biasa saja. Umat hindu sangat percaya dengan perhitungan astrologi dan semacamnya, karenanya ritual-ritual penting kehidupan seperti salah satunya pernikahan selalu dicocokkan dengan perhitungan-perhitungan tersebut. Seorang blogger yang berkesempatan menghadiri pernikahan India bercerita bagaimana prosesi inti pernikahan (mengelilingi api sebanyak tujuh kali) yang dihadirinya baru akan dimulai menjelang tengah malam karena faktor perhitungan tersebut.

Hampir satu jam lebih naik autoricksaw dengan berhenti di beberapa tempat saya akhirnya tiba di stasiun Mughalsarai. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, stasiun-stasiun di India seperti tidak pernah ada matinya. Selalu ramai dengan orang-orang yang hendak berpergian dengan kereta api. Begitupun dengan lokat-loketnya yang tidak pernah sepi dengan orang yang antri.

Saya tahu malam itu kami harus menginap di stasiun. Ternyata tidak hanya kami, hampir semua kursi di ruang tunggu di stasiun terisi dengan orang-orang yang menginap di stasiun. Bahkan tidak hanya di kursi, banyak yang dengan santainya menggelar alas tidur kemudian tidur melantai. Tidak tanggung-tanggung, ada yang membawa seluruh keluarganya termasuk anak kecil untuk menginap di stasiun kereta tersebut. Bahkan tidak jarang ada yang sampai tidur di luar bangunan stasiun. Sungguh saya tidak membayangkan bagaimana dinginnya.

Kami awalnya hendak menitipkan bagage, namun pintu ruangan penyimpanannya terkunci. Di depan pintu kami diminta untuk lapor ke bagian informasi. Akhirnya kami lapor ke bagian informasi yang memang buka 24 jam dan dibukakan tempat penyimpanan bagage. Namun selain dikenakan tarif sekitar 50 rupee, kami juga diharuskan menggembok ransel-ransel kami. Sayangnya diantara kami bertiga hanya saya yang membawa gembok. Akhirnya kami batal untuk menitipkan ransel. Setelah dipikir-pikirpun saya sudah terlalu lelah untuk pergi keluar lagi bahkan sekedar untuk mencari makan malam sekalipun. Jadilah saya langsung mencari tempat yang nyaman di ruang tunggu di stasiun kemudian segera tidur.

Menikmati Kereta Api dari Varanasi ke Kolkata

$
0
0

Kereta kami berangkat jam empat subuh menuju stasiun Howrah di Kolkata. Dengan tubuh yang kelelahan kami langsung ketiduran. Namun ruang tunggu yang begitu terbuka itu membuat saya khawatir sehingga tidak bisa tidur nyenyak. Maklum, jika ada yang berniat jahat, mudah sekali untuk melarikan barang-barang kami. Belum lagi soal kedatangan kereta yang tanpa pemberitahuan juga membuat saya khawatir ketiduran hingga ketinggalan kereta. Maklum saat itu kami semua dalam kondisi sangat kelelahan.
Menikmati Kereta Api dari Varanasi ke Kolkata
Menikmati Kereta Api dari Varanasi ke Kolkata
Akhirnya saya tidak bisa tidur semalaman karena khawatir dengan barang-barang kami. Iman yang tidur dalam posisi duduk mengapit ranselnya di antara kedua kakinya, sementara Alva menjadikan ransel besarnya sebagai sandaran. Walau sudah meletakkan barang-barangnya di posisi yang melekat di tubuh, namun jika dalam kondisi tidur tentu kita tidak sadar jika barang diangkut oleh orang yang berniat jahat.

Menjelang pukul tiga pagi, Iman terbangun. Niat awalnya ia ingin mencari minuman soda dingin namun setelah mencari hingga ke luar stasiun ia tidak juga menemukan penjual yang masih buka. Ada kios kecil namun tidak ada minuman dingin.  Akhirnya ia mengajak kami pindah dan menunggu di peron. Akhirnya saya menuruti untuk berpindah, dan untunglah di peron ada yang menjual minuman dingin bersoda di sana.

Pukul empat pagi lewat sedikit, kereta api tiba di peron di platform tempat kami menunggu. Karena masih lebih awal sekitar dua puluh menit dari jadwal keberangkatan di tiket, saya jadi bertanya-tanya apakah ini benar kereta yang kami tunggu. Soal waktu, saya sempat mengalami keterlambatan yang lumayan parah ketika hendak berangkat dari Stasiun Agra Fort menuju Tundla serta dari Tundla menuju Stasiun Mughalsarai. Jadi rasanya saya tidak akan heran kalau kereta di India terlambat lagi. Tapi kalau lebih awal dari jadwal ya saya tentu saja keheranan.

Bertanya kepada orang India juga jadi salah satu hal lain yang agak menjengkelkan. Entah karena bahasa Inggris saya yang kurang jelas, ataukah mereka yang kurang memahami bahasa Inggris, atau memang kebiasaan orang India suka nggak jelas kalau ditanya sesuatu, saya sering mendapat jawaban yang membingungkan tiap kali bertanya. Jadi saran saya, tanyakan hingga ke empat atau lima orang untuk meyakinkan sudah mendapat jawaban yang benar.

Setelah benar-benar yakin bahwa kereta tersebut adalah kereta yang benar, akhirnya kami langsung menuju ke kompartemen kami sebagaimana terdapat di tiket kami. Kali ini kami menggunakan kereta dengan kelas sleeper. Di India ada beberapa jenis kelas. AC dan Sleeper. Kelas AC terbagi lagi dalam beberapa tingkatan seperti First Class, AC 2 Tier, AC 3 Tier. Yang membedakannya adalah jumlah berth di masing-masing kompartemen serta disediakan makan malam ataupun makan siang. Sementara sleeper class adalah kelas terendah yang masih menyediakan berth atau tempat duduk yang bisa difungsikan pula sebagai tempat tidur. Sekilas sama dengan AC 3 Tier yang kami gunakan ketika berangkat dari Tundla menuju Mughalsarai, hanya saja alih-alih dilengkapi AC, hanya ada beberapa kipas angin di tiap kompartemen.

Idealnya saya ingin membeli tiket kelas AC untuk perjalanan ini, terlebih lagi jarak menuju Kolkata sangat jauh, hampir dua belas jam perjalanan. Namun apa daya, semua tiket benar-benar habis. Selain karena sedang musim libur dalam rangka festival Holi, Varanasipun termasuk kota kunjungan turis, sehingga tiket kereta dari dan menuju Varanasi selalu ramai. Akibatnya saya hanya berhasil memperoleh tiket kelas Sleeper. Itu jauh lebih baik ketimbang saya harus menunda keberangkatan.

Saya sudah menyiapkan mental untuk merasakan bagaimana rasanya menaiki kereta kelas sleeper. Saya teringat pengalaman saya menuju Tundla ketika harus menjadi penumpang gelap dan tersesat di gerbong kelas sleeper. Begitu ramai orang di sana. Beberapa penumpang terpaksa berbagi berth dengan penumpang lainnya. Penumpang yang tidak dapat tempat duduk, berdiri di sepanjang koridor.

Namun nyatanya pikiran negatif itu tidak mejadi kenyataan. Memang ketika saya tiba di kursi kami, ada orang yang sudah menempatinya. Namun ketika saya menunjukkan tiket, orang tersebut langsung berpindah. Beberapa berth lain juga tampak ada yang berbagi berth dengan penumpang lain, namun nampaknya mereka saling kenal. Tidak ada pula penumpang yang berdiri seperti halnya yang saya temui ketika menaiki kereta api menuju Tundla. Syukurlah, setidaknya saya jadi bisa tidur dengan tenang.

Teman satu kompartemen kami kali ini adalah sekelompok pemuda asal Bangladesh. Mereka berkerja di India dan sekarang hendak pulang ke negeri asal mereka yang berada di sebelah timur India. Ngobrol dan berkenalan dengan satu teman kompartemen adalah hal yang saya rasa harus dilakukan jika kita menaiki kereta dalam waktu yang panjang di India. Selain karena tidak ada yang bisa kita lakukan selama berjam-jam di dalam kereta, kita juga akan menemukan banyak kisah menarik dari mereka.

Selain menemukan banyak obrolan seru di dalam kereta, saya juga menemukan banyak pemandangan indah yang dilalui oleh kereta. Sesekali muncul hamparan indah sawah-sawah dengan padi dan gandum yang menguning. Di tengah-tengah persawahan saya sering melihat cerbong-cerbong asap yang entah apa kegunaannya. Pertanian menjadi salah satu sektor yang sangat diperhatikan di India. Dengan jumlah satu miliar manusia yang harus diberi makan, ketersediaan pangan yang stabil menjadi sebuah keharusan. Sesekali, kereta juga melewati desa-desa kecil. Terkadang pemandangan indah yang mempesona, terkadang kita bisa juga melihat sisi lain dari India yang miskin dan kumuh.

Perjalanan menuju Kolkata hanya di isi dengan obrolan dan kembali tidur. Tidak ada hal lain yang bisa dilakukan. Pukul empat sore, kereta melambat. Para penumpang tampak berkemas hendak turun. Sebentar lagi kereta tiba di stasiun Howrah, Kolkata. Tidak perlu terburu-buru sebenarnya karena stasiun itu adalah perhentian terakhir kereta. Tapi saya sudah tidak sabar untuk melihat Kolkata.

Berburu Kuliner Malam di Terminal Mempawah

$
0
0


Perjalanan ke Singkawang cukup melelahkan. Saya sudah 3 kali menggunakan kendaraan roda dua untuk sampai kesana. Lumayan berat untuk badan yang sedang tak prima. Pergi demam dan pulang ditambah batuk dan Flu. Teman perjalanan saya kali ini Pipit @PacarKecilku. Sudah berencana jauh jauh hari mau melihat tatung. Saya sendiri tidak punya rencana untuk datang melihat, namun begitu mendapat pesan WA jadilah saya memikirkan rencana untuk berpetualang menuju Singkawang. Dari pengalaman beberapa waktu lalu, masalah utama adalah macet. Sayapun memutuskan untuk menggunakan kendaraan roda dua agar bisa beraktifitas lebih mudah di Singkawang. Ngomong-ngomong, saya tidak berbicara tentang Singkawang, namun kota lainnya, Mempawah.
Berburu Kuliner Malam di Terminal Mempawah
Berburu Kuliner Malam di Terminal Mempawah
Kota ini sekarang sudah bertransformasi jauh lebih keren, kalau dulu hanya sebagai kota persinggahan sebelum menuju ke kota lain. Padahal keraton Mempawah menjadi cikal bakal keraton Pontianak. Tempat wisatanya pun sudah ada, Mangrove Park dan taman kota sudah cukup banyak. Begitu pula dengan wisata budayanya yang semakin dikenal seperti robo-robo yang dipenuhi penjual lelong (pakaian second impor) dan budaya seprahannya. Robo-robo sendiri digelar untuk menolak bala, juga untuk mengenang hari wafatnya Opu Daeng Menambun Untuk memeriahkan ritual Robo-robo, masyarakat setempat menggelar hiburan tradisional seperti jepintundang atau pantun berdendang, dan lomba perahu bidar serta menampilkan berbagai macam adat dan budaya Melayu Mempawah. 
Sore di Mempawah
Sore di Mempawah
Bagi warga di Kalimantan Barat, bisanya memperingati Robo-robo dengan makan bersama keluarga di halaman rumah terutama daerah-daerah yang masih memiliki terikatan dengan Opu Daeng Manambon atau Kerajaan Mempawah dengan nama seprahan. Seprahan mempunyai makna duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Sebagai tata cara makan adat Melayu ini patut dilestarikan. Oh ya, ngomongin soal kuliner, di Mempawah sudah ada pasar kuliner dimalam hari, siangnya tidak akan ditemukan karena tempat ini adalah terminal Bus dan angkutan kota. Saya senang sekali mampir kesini karena ada dua sayap kiri dan kanan dipenuhi dengan penjual makanan. dibagian luar juga banyak gerobak cemilan. Full of happiness.
Bakmie/Mie Ayam Hijau Serang Taqwa mempawah
Bakmie/Mie Ayam Hijau Serang Taqwa mempawah
Parkiran kendaraan super luas, memanfaatkan bagian tengah terminal. Setiap kesini saya selalu berjalan dari ujung ke ujung untuk mencari makanan yang saya inginkan. semuanya beragam dan hampir semua jajanan dan makanan ada disini. Salah satu tempat yang sering saya tongkrongi adalah Warung Serang Taqwa. Jualannya komplit, dari bakso berbagai rupa hingga sate, mie ayam bahkan mie dan nasi goreng juga ada. Luar biasa, satu tempat berjuta rasa.

Tempat yang paling sering saya pesan disini adalah bakso beranak, ukuran baksonya besar pas satu mangkok ditambah kuah sedikit dan diberi taburan bawang goreng dan seledri. Didalam Bakso raksasa ini terdapat anak-anak bakso, telur puyuh, tahu goreng dan potongan cabe. Makanya bakso ini disebut bakso beranak karena didalamnya terdapat banyak anak anak bakso dan tambahan lainnya. Ukurannya yang jumbo tentu membuat kita kenyang, puas dan bahagia. Tekstur bakso yang kenyal dan membal serta ditambah telur puyuh membuatnya jadi special. tahunyapun lembut dan pas jika dinikmati dengan seruputan kuah. dibanderol 25K untuk ukuran sebesar ini. Pas banget.
Bakso Beranak Serang Taqwa Mempawah
Bakso Beranak Serang Taqwa Mempawah
Saya juga menikmati mie ayam dengan warna hijau alami dari sawi. selain menambah nilai gizi dan serat, tentu juga mempercantik tambilan. Porsinya besar dan mengenyangkan, ayam kecapnya huga pas, gurih dengan sentuhan manis yang pas apalagi dengan rasa lada yang menyempurnakan rasa. Tambahan pangsit goreng juga menambah sensasi kunyah. kriuk kriuk sembari seruput kuah mie ayam. Asik bener. Tak lupa saya memesan sepiring sate ayam dengan saus kacang minus lontong. Sedapnya makanan ini membuat mood kembali bangkit sebelum kembali ke Pontianak. 
Bakso Beranak Serang Taqwa Mempawah
Bakso Beranak Serang Taqwa Mempawah
Sepertinya buat kamu yang bertandang ke Mempawah setelah matahari tenggelam harus mengeksplorasi makanan di terminal Mempawah ini. Pilihannya banyak dan sesuai dengan kantong. Porsinya juga besar dan puas! 8 dari 10 untuk tempat ini. Peerintahnya serius mengembangkan usaha kuliner UMKM nya, tinggal pengunjung dan pedagang menjaga kebersihan, pasti lokasi kuliner malam di Mempawah ini semakin ramai! Selamat makan dan salam yumcez!

Ngopi Pagi di Han's Kopitiam Singkawang

$
0
0


Minum kopi di kota manapun di Kalimantan Barat punya kenikmatan tersendiri. Signature coffee dari setiap barista, entah itu tradisional maupun modern jadi ciri khas yang membedakannya dari satu warung kopi ke tempat lainnya. Jangan ditanya racikannya seperti apa karena sudah jadi rahasia yang diwariskan hanya kepada murid dan turunannya. Di Singkawang, selain kotanya selow mwnurut saya, ada pula banyak warung kopi yang sedap untuk ditongkrongin dan cicipi. Selain warung kopi nikmat yang legendaris, ada pula Han’s Kopitiam di Jalan Diponegoro Singkawang Kalimantan Barat, walaupun masih terbilang barutapi boleh juga untuk diicip-icip.
Ngopi Pagi di Han's Kopitiam Singkawang
Ngopi Pagi di Han's Kopitiam Singkawang
Teman saya, Pucha merekomendasikan Han's Kopitiam. Katanya tempat ini memiliki kopi yang enak dan ada beberapa gerobak penjual makanan yang menjual makanan sedap untuk sarapan di pagi hari. Jadilah saya dan Pipit melintasi jalanan kota Singkawang yang menurut saya berputar putar dan membuat pusing. Apalagi jalanannya yang searah, jika salah kita harus memutar ulang jalannya, Tapi untungnya google maps sudah cukup membantu. Kabar baiknya sudah ada grab di Singkawang! hoooraaayyyy.
Han's Kopitiam Singkawang
Han's Kopitiam Singkawang
Masuk ke warung kopi bearti melewati gang sempit antar meja yang agak ribet jika dilalui dua orang besar sekaligus seperti saya. saat berpapasan harus ada yang mengalah terlebih dahulu agar bisa lewat. Han’s Kopitiam memiliki ruangan yang memanjang kebelakang selain meja segi empat adapula meja bundar. Seperti kebanyakan warung kopi tradisional, di meja bartender terdapat teko leher panjang dari tembaga dengan saringan panjang menyerupai kaus kaki. Begitu melewatinya, aroma kopi langsung menyeruak dan masuk ke sela sela saraf hidung. Mata yang mengantuk terasa langsung jernih.

Pucha melambaikan tangan di meja bundar dan sayapun duduk. Ngopi di warkop tradisional bearti kita menjauhkan teknologi dan menggantinya dengan obrolan ringan diselingi dengan tawa dan canda. Tidak lupa saya memesan satu cawan kopi hitam tanpa gula dan secawan lagi kopi susu. untuk mendampinginya, saya memesan seporsi sup mie asin/misoa daging sapi, semangkuk bubur daging sapi dan nasi uduk ayam penyet. Kalau dilihat dari nama namanya sungguh ini bukan makan pagi tapi sudahlah, kita coba saja hingga tuntas supaya tidak penasaran.
Misoa/Sup Mie Asin Han's Kopitiam Singkawang
Misoa/Sup Mie Asin Han's Kopitiam Singkawang
Begitu kopi datang, aromanya langsung membuat saya ceria. Kopi saring ini saya seruput dan aromanya begitu nyaman dengan rasa pahit yang diakibatnya proses pemasakannya yang sedikit terlewat tapi sensasi gosong inilah yang disukai pengopi di Kalbar. Tapi percayalah, jika dipadukan dengan susu kental manis maka rasa gurih, legit dan pahit kopi ini mampu menyatu dengan baik. Saya selalu mencintai kopi susu ala Pontianak dan Singkawang. Dicicip mantap, dicecap sedap! awas ketagihan.
Nasi Uduk Ayam Geprek Han's Kopitiam Singkawang
Nasi Uduk Ayam Geprek Han's Kopitiam Singkawang
Makanan saya datang satu persatu, aroma misoa ini membuat saya ingin segera mencobanya. Misoa/mie asin ini sudah dikukus terlebih dahulu baru kemudian disajikan denga disirami kuah kaldu, taburan potongan daging sapi, teri dan kacang goreng, sawi dan daun bawang serta lobak manis yang menambah kenikmatan. Mie yang sudah asin dan gurih dipadukan dengan lobak manis yang bertekstur “kresnyes” menimbulkan tekstur kunyahan yang menyenangkan. Apalagi rasa manis yang ditinggalkan juga semakin memperkaya rasa. Sedap mantap! Jika masih ada sela kosong di lambung, boleh juga menambah pesanan nasi uduk dengan ayam geprek yang diberi sambal pedas manis. Dengan tambahan bihun goreng yang ditumis dengan kecap dan diberi kacang panjang. tidak lupa, supaya ada sensasi kunyahannya maka diberi kering tempe. Buburnyapun kurang lebih sentuhannya, tinggal kamu memilih, mau mencampur semuanya jadi satu atau memakannya perbagian. 
 Bubur daging sapi Han's Kopitiam Singkawang
Bubur daging sapi Han's Kopitiam Singkawang
Transformasi warung kopi yang nyaman untuk didatangi oleh seluruh anggota keluarga tanpa dominasi pria membuat tempat ini semakin ramai. Memang kelemahan warung kopi tradisional ini adalah area merokok yang dicampur jadi satu. Han’s Kopitiam merupakan salah satu rekomendasi tempat ngopi dan sarapan di Singkawang. * dari 10 untuk kenikmatan pagi hari yang saya dapatkan hari ini. Selamat makan dan salam Yumcez!

Rujak Thai Pui Jie, Menikmati Segarnya Siang di Singkawang

$
0
0
“Jangan ke Thai Pui Jie kalau lagi liburan Cap Go Meh”. ujar teman saya. Lha? bagaimana bisa, saya ke Singkawang biasanya saat ada moment penting. Intinya untuk mencoba sesuatu yang ramai pasti butuh perjuangan. Sayapun tidak gentar untuk mencobai Rujak Thai Pui Jie yang sering dibicarakan, ditulis dan dimasukkan ke dalam tayangan televisi. Alamatnya ada di Jalan Salam Diman No. 8, Condong, Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat dengan nomor telepon 0811-562-055. Dulu saya sering mendengar rujak ini di sebut juga rujak Gg Puskesmas. Berada di area pasar di sebuah gang sempit, tempat ini menjelma jadi lokasi paling di cari saat ke Singkawang.
Rujak Thai Pui Jie, Menikmati Segarnya Siang di Singkawang
Rujak Thai Pui Jie, Menikmati Segarnya Siang di Singkawang
Mengambil lokasi diantara dua rumah dan masih menggunakan gerobak, meja dan bangku kayu dengan cara berjualan yang masih tradisional. Ada beberapa meja panjang yang sudah dipenuhi orang. Saya masih beruntung karena masih ada yang kosong. Kebetulan sebuah televisi swasta sedang syuting dilokasi ini, kemungkinan sekalian meliput acara Cap Go Meh. Tempat sempit ini benar-benar penuh sesak, silih ganti orang keluar masuk untuk makan. Sepertinya tidak ada waktu hingga makanan benar-benar mendarat sempurna diperut. Semua seba cepat karena pembeli beringas. Semua ingin dilayani dengan cepat.
Bongko di Thai Pui Jie
Bongko di Thai Pui Jie
Sayapun menghempaskan bokong dikursi kayu yang rapat oleh tetangga kiri kanan. Piring kecil plastik langsung saya isi dengan bongko dan kelapa lalu disirami dengan kuah gula merah. Ini makanan pembuka saya sembari menunggu pesanan kali ini. Tidak mau rugi, saya memesan semua menu yang ada disini, rujak buah, rujak sayuran, rujak manga sampai sup bihun daging sapi. Tidak lupa segelas es nam nong jadi Pereda rasa haus. Saya harus menunggu dengan sabar karena Ai A Kian sedang dikerubuti pembeli dari berbagai sudut.
Pecel Sayuran Thai Pui Jie
Pecel Sayuran Thai Pui Jie
Penamaan Thai Phui Jie sebenarnya panggilan akrab dari kawan-kawan A Kian yang memiliki arti 'Ai Gendut'. Tidak heran, julukan itu karena bentuk badan Ai A Kian yang lumayan besar. Usian sudah 60 tahun dan sudah 27 tahun mengelola rujak ini turun temurun dari sang mama. Resepnya juga dari orang tuanya. Suaranya kencang menggelegar memanggil setiap karyawannya dan memberikan istruksi dengan bahasa Hakka/Khek. Sepertinya ia kurang fasih berbahasa Indonesia. Walaupun tempatnya kecil tapi karyawannya mungkin mencapai 10 orang ditambah anak dan keluarga

Thai Pui Jie Ramai banget
Thai Pui Jie Ramai banget
rujak mangga, rujak sayuran, rujak buah dan bihun daging sapi. Semuanya enak karena bumbu kacang, ebi dan gula merah yang legit, melengkapi rasa gurih tradisional. Aroma ebi belacan yang tajam namun nikmat berpadu dengan segarnya buah buahan. Kresssssnyessss segar dan berair. Kacangnya sengaja ditumbuk kasar tidak halus. Pedasnya juga melengkapi kesempurnaan siang ini.
 
Rujak buah Thai Pui Jie
Rujak buah Thai Pui Jie
Rujak sayuran dilengkapi dengan bihun sebagai salah satu ciri khas pecel peranakan ala Thai Pui Jie. Tak lupa emping goreng jadi pilihan melengkapi sensasi tekstur kunyahan. Sayurannya ada kangkung, kacang panjang, daun singkong dan tauge. Selain dicampurkan disayuran, bumbuna juga dijadikan topping. Beda dengan rujak buah, bumbu kacangnya lebih kental dengan rasa legit dan pedas serta tak lupa tendangan ebi yang kuat disetiap kunyahan. 
 
Rujak mangga Thai Pui Jie
Rujak mangga Thai Pui Jie

Favorit ibu ibu pasti rujak mangga yang asem seger dan spesial. Bumbunya lebih cair dari rujak buah dan sayuran dengan rasa ebi dan belacan yang tajam. Pedesnya nendang! Apalagi ditambah emping. Menu spesial pereda pedas yg sedep adalah sup bihun daging sapi dengan topping kacang dan teri tak lupa daun bawang dan seledri yang buanyaaaak! Saya suka rasanya, tak terlalu berlemak dan tekstur kacang goreng sangat terasa spesial. 
Sop Bihun Sapi Rujak Thai Pui Jie
Sop Bihun Sapi Rujak Thai Pui Jie
Tempat ini memang sempit dan ramai. Jika dalam keadaan emosi, terburu buru atau sangat lapar, rasanya tidak saya sarankan untuk mampir kesini. Di perayaan tertentu atau week end bisa saja tutup lebih cepat dari jam tutupnya. Untungnya tempat parkirnya justru lebih luas dari tempat berjualannya. Untuk kendaraan roda dua dan empat tak perlu khawatir karena bisa parkir disisi jalan yang lumayan luas. 8.5 dari 10 untuk Thai Pui Jie di Singkawang, Selamat makan dan salam yumcez!

Misoa Singkawang, Mie Dari Masa Lampau yang Tetap Disukai

$
0
0
Pasti Ke Singkawang! itu tagline kota 1000 kelenteng ini. Banyak sudut menarik yang bisa di ulik. Beberapa kali saya memakan mie asin alian misoa ala Singkawang yang sudah susah ditemukan dimana mana. Mie yang sekilas seperti karet gelang ini memang bisa didapat dengan mudah di Singkawang. Sepertinya di kota ini menjadi makanan wajib makan selain rujak. Rata-rata saya menemui makanan ini diolah menjadi sup mie.Saya pernah mencoba mengolahnya menjadi mie goreng namun saya tidak berhasil membuat tekstur indah. Malah jadi benyek dan lumayan asin saat disajikan dengan teknik di goreng. Saya penasaran ingin melihat langsung pembuatan mie ini. Datanglah saya menuju Mie Asin cap Bunga di Jalan Kridasana 33 Singkawang untuk mencari tahu pembuatan Mie Asin ini. Saya jadi punya pengalaman baru diluar ngopi ngopi.
Misoa Singkawang, Mie Dari Masa Lampau yang Tetap Disukai
Misoa Singkawang, Mie Dari Masa Lampau yang Tetap Disukai
Mie Asin atau misoa punya cerita panjang untuk sampai ke Indonesia. Tentunya mie ini di bawa bangsa Tionghoa menuju Indonesia. Tentu berbagai macam jenis mie ini menyebar keseluruh nusantara, salah satunya adalah misoa yang sampai ke Singkawang dan mengakar di sini seiring diaspora Tionghoa di nusantara. Misoa atau misua adalah mi halus dan tipis dari tepung terigu. Mi ini berwarna putih, dan selalu dijual dalam bentuk kering. Misoa tidak sama dengan sohun, yang dibuat dari tepung kacang hijau, dan bihun, yang dibuat dari tepung beras.
Misoa siap dipasarkan setelah diikat
Misoa siap dipasarkan setelah diikat
Pembuatan mie asin melalui proses cukup panjang. Pertama, membuat adonan mie yang terdiri dari tiga macam  bahan dasar, tepung terigu, air dan garam. Setelah jadi, adonan berulang kali dimasukan pada mesin penggiling, agar mendapatkan hasil yang sama ukuran tipisnya. Kemudian, adonan yang telah berbentuk gulungan-gulungan tipis,  dianginkan beberapa saat. Gulungan adonan kemudian dimasukan ke mesin pengiris. Mesin inilah yang mengubah bentuk adonan yang semula berbentuk gulungan tipis, menjadi helai-helai mie asin. Setelah berbentuk helai, mie asin dijemur selama satu atau dua jam. Waktu yang diperlukan pada saat menjemur tergantung pada cuaca. Semakin cerah atau panas cuaca saat penjemuran, semakin cepat proses penjemuran.
Setelah kering, helai-helai mie dikukus dalam tong khusus yang terbuat dari kayu selama kurang lebih satu jam. Kemudian, mie-mie itu didinginkan selama beberapa menit, lalu diikat dan seterusnya dimasukan ke dalam kemasan plastik.  “Semakin baik proses pembuatan mie asin ini, semakin lama pula ketahanan mie  asin. Dulu saya mengenal mie ini dengan nama mie panjang umur yang disajikan saat ulang tahun dan disajikan dengan telur rebus yang diberi warna merah. Ternyata mie ini juga dicari saat Imlek karena dipercaya selain memberi umur panjang juga memberi rejeki yang tak terputus
Misoa dalam ember kayu
Misoa dalam ember kayu
Saat saya datang, pekerja sudah mengangkat mie yang tadinya dijemur dihalaman, mereka baru saja selesai liburan Cap Go Meh. Mereka menggunakan kompor gas untuk membuat mie cepat kering. Saya tidak membayangkan diruang semi tertutup dan dipanasi mereka bekerja. Sungguh luar biasa perjuangan membuat mie asin ini. Setelah diangkat dari halaman, mie disimpan berjajar dibatang kayu panjang dan siap untuk diikat. Pekerja sudah terampil menggabungkan helaian mie satu dengan lainnya lalu diikat dengan mie itu sendiri. Bentuknya seperti gurita, setelah itu baru kemudian dan ditimbang dan dimasukkan kedalam kantong plastik bening bercapkan merek “Bunga”.
Misoa sedang dikemas oleh pekerja
Misoa sedang dikemas oleh pekerja
Yes! inilah pabrik Mie Asin/Misoa cap Bunga di Jalan Kridasana 33 Singkawang. Teman saya sempat berseloroh jika saya mendatangi tempat ini maka sulit untuk bisa menikmati mie asin lagi. Saya tidak akan memberitahu kenapa. Datang saja dan lihat sendiri tapi sampai sekarang, saya tetap saja majan mie asin dan tidak perduli dengan apa yang ditemui di pabrik. Bagi saya setiap kuliner pasti punya proses panjang dan rumit dipembuatannya. Biarlah itu menjadi misteri dan kenikmatan hakiki yang dinikmati dalam mangkok. Selamat makan dan salam yumcez!.

Cap Go Meh, Tatung Eksotisme Mistis ala Singkawang.

$
0
0

Kendaraan saya perlahan memasuki wilayah Singkawang. Kiri kanan jalan sudah dihiasi dengan lampion merah yang semakin mempertegas Singkawang sebagai pecinan terbesar di Indonesia. Etnis Tionghoa yang mendiami Singkawang menyebut kota ini dengan nama San Keuw Jong, sementara julukan yang diberikan untuk kota Ini adalah Kota Seribu Kelenteng karena hampir disetiap sudut dan sepanjang jalan berdirri kokoh bangunan tempat persembahyangan berbagai ukuran. Semuanya bersolek menyambut perayaan Cap Go Meh yang akan berlangsung. Semuanya berhias dengan dominasi warna merah diseluruh penjuru negeri.
Cap Go Meh, Tatung Eksotisme Mistis ala Singkawang.
Cap Go Meh, Tatung Eksotisme Mistis ala Singkawang.  
Cap Go Meh sendiri adalah perayaan lima belas hari setelah Imlek. Hari puncak rasa syukur atas segala rejeki yang didapat setelah tahun baru, seperti perayaan keagamaan lainnya, Imlek dan Cap Go Meh dirayakan besar-besaran bagi sebagian besar suku Hakka yang mendiami kota ini. Tahun ini Singkawang mempersiapkan Cap Go Meh dengan memecahkan tiga rekor MURI. Ada Pemasangan lampion terbanyak (20.607 lampion), Pawai Tatung Terbanyak (1.129), dan Gerbang Cap Go Meh Terbesar (Tinggi 6 meter, lebar 16,20 Meter).

Dari berbagai sumber yang saya baca, Tatung sendiri merupakan akulturasi asli budaya Tionghoa Indonesia khususnya Singkawang yang justru tidak ditemui dinegeri nenek moyang. Tatung dalam bahasa Hakka berarti orang yang dirasuki roh, dewa, leluhur, atau kekuatan supranatural. Pawai tatung di Singkawang ini merupakan yang terbesar di dunia. Saya sempat mengintip persiapan para tatung ini di sebuah Vihara, pinggiran kota Singkawang. Perbincangan saya dengan Pak Abuy, salah satu anggota yayasan yang menaungi kelenteng Hiap Thian Kiong mengatakan “Nanti ada pendeta yang akan panggil roh orang baik yang akan masuk kedalam tatung. Tunggu selesai mereka pakai baju dan dibawa kesini”. Saya juga baru memahami kalau tatung harus berpuasa selama tiga hari sebelum acara berlangsung dan mereka juga harus vegetarian. Pak Abuy juga menyampaikan bahwa sebelum acara ini berlangsung sudah ada ritual pembersihan kota agar semua yang jahat pergi dan acara pawai besok berlangsung meriah.
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Dari kejauhan saya melihat arakan tatung mulai bergerak menuju kelenteng untuk memulai ritual pemanggilan roh. Arakan panji berbagai warana dan bentuk berada paling depan lalu diikuti oleh barisan anggota pawai berseragam merah hitam baru kemudian tatung beserta asistennya dan pembawa tandu. Mereka setengah berlari menuju kelenteng dan mulai melakukan ritual. Seorang pendeta mulai membunyikan lonceng kecil, menaburkan uang kertas, membakar dupa dan uang kertas. mulutnya komat kamit seraya memutar-mutarkan dupa ke tubuh dan waja tatung. Beberapa kali asisten tatung menyipratkan air menggunakan seikat daun. beberapa kali tatung bergerak mulai tidak wajar. badannya seperti bergetar, bola mata hitamnya menghilang keatas sementara tangannya seperti melakukan gerakan gerakan doa. Aura mistis mulai terasa, sayangnya saya tidak bisa bertahan lama karena harus menuju jantung kota SIngkawang agar bisa berada di tribun yang sudah saya pesan tiketnya.
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Selama perjalanan saya melihat sudah banyak truk berisi kelompok tatung yang bergerak menuju arena pawai. Beberapa tatung berada dalam bak terbuka dan dipegang oleh asisten. Terlihat mereka terus mendupai tatung sembari memberikan makanan yang saya duga adalah  beras kuning. Aroma dupa memenuhi jalanan Singkawang, uang kertas berserakan dimana-mana sementara jalanan mulai macet karena para peserta mulai berkumpul di satu titik, didepan Kantor walikota. Orang-orang yang menontonpun sudah mulai menyemut dijalanan. Sudah banyak jalan utama yang ditutup dan tidak bisa dilewati lagi. Banyak orang berusaha mencari jalan untuk masuk dan memarkir kendaraan, saya satu diantaranya yang ikut menyelip kesana kemari.
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Santo, seorang warga lokal yang temui kemarin mengatakan “ tidak ada yang bisa nolak untuk jadi tatung, dia orang dipilih oleh dewa dan nenek moyang, biasenye masih ada turunan”. dialik Tionhoa terdengar kental saat ia menjelaskan. Tatung sendiri merupakan media untuk mengusir roh-roh jahat, tatung sebagai  simbol dan penanda dimana roh-roh baik akan membuang pengaruh roh jahat. Inilah media utama yang digunakan dalam pagelaran budaya Cap Go Meh. Tatung sendiri adalah orang terpilih yang hanya dipilih oleh leluhur, tidak bisa sembarangan orang dan tidak bisa dipelajari. Kemampuan ini lahir dengan sendirinya dan biasanya akan menurun dalam satu garis keturunan tapi bisa juga tidak. 
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Perlahan-lahan panji kebesaran dan bendera dari berbagai tepekong muncul. dibelakangnya terdapat tandu tandu yang berisi patung dewa yang di puja. tidak lupa aroma dupa menyeruak dengan kencang. diempat sudut rumah tandu yang dipanggul oleh 12 orang. dibelakangnya ada jelangkung yang terbuat dari anyaman rotan dan diberi pakaian seperti panglima perang dengan 4 kain yang dipegang oleh 4 orang sekaligus. Memegangnya bukan perkaran mudah, harus saling bergantian memeganginya karena patung kayu ini seperti hidup dan terlempar kesana kemari tak terkendali. Saya bisa melihat tiap 10 menit harus bertukar, dengan cuaca Singkawang yang panas seperti ini, pastilah keringat tak berhenti mengucur. 
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Tidak semua tatung berada di singgasana yang penuh dengan mata pisau, tombak dan paku yang jadi alas duduk, alas kaki dan pegangan. Ada pula yang berjalan tanpa alas kaki dijalanan aspal panas. dibuka dengan seorang tatung berwajah hitam dengan beberapa lidi tajam yang tertembus dipipinya. Beberapa asisten membantu menyiprati air dengan seikat daun, tak lupa membunyikan lonceng dan memberikan dupa supaya roh yang merasuk tetap senang dan bertahan. dibelakangnya terdapat panglima perang yang gagah dengan baju megah penuh bendera di belakangnya. Tak lupa topi kebesaran dan pipi yang tertembusi macam macam benda tajam.

Masing masing tatung menunjukkan hebatnya kesaktian yang dimiliki dengan pakaian yang bermacam ragam menyesuaikan roh yang merasuki. Wajah pongah yang terkadang dengan tatapan mata tajam namun tiba tiba nanar. Berada di atas tandu kemuliaan yang penuh dengan benda tajam. Mereka bertarung menunjukkan kekuatan supranatural.

Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Tidak hanya itu atraksi wajib dengan memotong tangan, lidah atau menusuk perut dengan senjata tajam tanpa terluka, tatung juga melakukan gerakan akrobatik di atas tandu tanpa takut jatuh, kaki dan tangan mereka dengan santainya beradu dengan senjata tajam tanpa terluka. Pertunjukan khas lainnya adalah memasukkan jarum besi panjang dengan bagian ujung yang dihias bunga teratai, ada pula yang ditusuk dengan buah jeruk, yang lebih berani biasanya menusukkan pedang atau batang besi yang lebih besar dari pipi kiri ke pipi kanan. Sekali lagi tidak ada darah yang keluar. Atraksi ekstrim ini cukup membuat wisatawan lokal dan mancanegara terperangah.


Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Atraksi Tatung di Cap Go Meh Singkawang
Tubuh mereka bukan milik mereka. Roh dewa dan leluhur menggantikan jiwa dan raga. Mereka bukan lagi manusia. Besi tajam menembus pipi namun tak merasakan apa apa. Namun bagian lain tubuh mereka tak mampu tertembus tajamnya pisau. Gemuruh manusia menyambut tatung saat mereka beratraksi bak dewa dewi turun ke bumi.

Tidak hanya atraksi ini. Tatung yang lapar juga tetap harus diberi makan, ada yang menggigit-gigit buah, ada yang memakan bunga sampai menggigit leher ayam. Tapi tidak semua atraksi yang membuat bergidik saja. Ada juga deretan tatung wanita cantik yang kerasukan roh Dewi Kwan Im yang duduk manis dengan sikap doa teratai namun tetap menduduki dan menginjak tandu yang penuh senjata tajam. Anak-anak pun tak mau kalah. Tatung-tatung muda sebagai penerus ini juga menunjukkan kebolehan yang sama. Jelas mereka tak punya rasa takut karena semua dilakukan tanpa sadar. Lautan manusia sungguh luar biasa, semua orang berebut untuk mengabadikan foto dengan smartphone dan  kamera. Beberapa fotografer profesional dengan lensa tele bahkan drone silih berganti mengambil gambar. Semua orang berusaha mengabadikan momen spesial satu tahun sekali ini sebagai sebuah tradisi bangsa yang mampu dijadikan magnet pariwisata. Tak sia-sia persiapan yang sudah mereka lakukan sejak pukul 6 pagi.

Sudder Street, Surga Backpacker di Kolkata

$
0
0
Howrah station yang luas itu begitu ramai dan sibuk senja itu ketika kereta kami tiba. Hiruk pikuk penumpang yang turun naik memadati peron yang saya lewati. Beberapa membawa lugage besar yang ditarik dengan troli tidak ubahnya seperti bandara. Ada pula potter atau kuli angkut yang menawarkan jasa mengangkutkan tas dan ransel penumpang.
Howrah Station yang berwarna merah bata, adalah stasiun kereta api bergaya kolonial. Kolkata sendiri memiliki dua stasiun kereta api. Selain Howrah Station, ada stasiun kereta api Sealdah yang juga seringkali jadi perhentian para pelancong yang berkunjung ke Kolkata. Sebagai kota terakhir perhentian, saya punya waktu sekitar sehari semalam untuk menjelajah keindahan kota yang dulunya pernah menjadi ibukota India di masa kolonial.
Sudder Street, Surga Backpacker di Kolkata
Sudder Street, Surga Backpacker di Kolkata
Begitu keluar dari stasiun saya langsung disambut pemandangan berbeda dengan yang saya lihat sebelumnya. Tidak ada pengemudi auto rickshaw yang menyambut kami. Sebagai gantinya sederetan taksi model lama berjejer di depan stasiun. Taksi-taksi ini mirip dengan taksi yang saya lihat di film-film India tempo dulu, mobil tua dengan brand asli India. Meski agak khawatir akan medapat harga mahal, kami tidak punya pilihan, mau tidak mau kami harus menggunakan taksi.
Seperti halnya para supir auto rickshaw, para supir taksi di Kolkata juga langsung mengerumuni kami begitu tahu kami turis asing. Namun setelah sempat tawar-menawar dengan beberapa supir taksi, kami tetap belum menemukan harga yang memuaskan. Rata-rata supir taksi memasang harga antara 400-500 rupee, sementara saya tidak mau membayar lebih dari 300 rupee. 
Howrah Station, Kolkata, India
Howrah Station, Kolkata, India
Hingga akhirnya ada juga supir taksi yang mau berkompromi dengan harga yang kami tawarkan dengan syarat kami tidak keberatan jika dia menambahkan penumpang lainnya. Kami tidak sedang terburu-buru, jadi tidak masalah jika kami harus menunggu si supir mencari tambahan penumpang lainnya.
Menunggu sekitar setengah jam, akhirnya seorang penumpang lagi bergabung bersama kami. Maka taksi akhirnya meluncur meninggalkan stasiun Howrah menuju pusat kota Kolkata. Tadinya saya mengira di Kolkata tidak ada auto rickshaw karena saya tidak menemukannya di stasiun, namun ketika memasuki jalanan dan dibawa menyeberang jembatan Howrah yang terkenal itu, ternyata masih ada auto rickshaw meski jumlahnya tidak sebanyak kota-kota lain yang sudah kami kunjungi di India. Kendaraan umum kota itu di dominasi oleh taksi kuno, selain juga ada metro, bus dan trem.
Taksi kuno di Jalanan Kolkata,India
Taksi kuno di Jalanan Kolkata,India
Jalan-jalan kota di Kolkata benar-benar ramai di sore hari. Kemacetan ada di mana-mana. Kendaraan yang berlalu lalangpun sama ugal-ugalannya seperti kota-kota lain, namun karena banyak jalan-jalan satu arah di Kolkata, sehingga tampak lebih tertib. Bunyi klaksonpun terasa lebih beradab dibanding kota lainnya. Orang-orang berjalan kaki bukan main ramainya.
Tujuan kami adalah kawasan Sudder Street, tempat hostel yang kami pesan melalui pemesanan online berada. Menemukan Sudder Street tidaklah sulit karena tempat itu begitu terkenal dikalangan pelancong. Namun menemukan hostel kami yang sulit, sampai-sampai taksi berputar berkali-kali di jalan tersebut. Rupanya hostel kami berada di sebuah lorong dan ada di lantai dua bangunan. Dari jalan hanya ada sepasang papan nama sebagai pengenal sehingga kami luput melihatnya.
Mobil kuno di jalanan Kolkata India
Mobil kuno di jalanan Kolkata India
Membandingkan dengan kota-kota yang saya datangi sebelumnya, harga penginapan di Kolkata terbilang lumayan mahal. Fasilitas yang disediakanpun seadanya. Untungnya hostel tersebut menyediakan akses internet gratis, jadi tidak sampai membuat saya kecewa.
Senja beranjak malam, saya dan teman-teman saya mandi dan beristirahat sejenak. Perut saya sudah keroncongan karena selama di kereta tidak ada makan apapun selain segelas chai. Kami bergegas mencari restoran untuk menuntaskan rasa lapar yang menjadi-jadi.
Wajah lelah saat tiba di Howrah Station, Kolkata, India
Wajah lelah saat tiba di Howrah Station, Kolkata, India
Sudder street adalah kawasan yang tidak ubahnya surga bagi para backpacker. Di area ini banyak restoran-restoran murah. Gerai-gerai street food India pun bertebaran dimana-mana. Para pejalan kaki berlalu lalang tanpa henti. Banyak motel dan hotel berdiri di sepanjang jalan, mulai dari yang tampak sederhana kelas backpacker hingga yang lumayan mewah, atau setidaknya terlihat mewah.

Makan Malam Mewah di Blue Sky Restaurant, Kolkata

$
0
0
Perut yang lapar membuat kami tidak punya waktu lama untuk memutuskan restoran yang kami pilih. Hanya berjalan kaki sekitar 500 meter dari hostel, kami menjumpai Blue Sky Restoran yang berada di salah satu sudut Sudder Street. Di dekat pintu kami melihat sebuah stiker yang menunjukkan bahwa restoran tersebut mendapat review baik dari beberapa situs panduan kuliner dan wisata seperti Zomato dan Tripadvisor. Tanpa ragu kami mencoba masuk.

Makan Malam Mewah di Blue Sky Restaurant, Kolkata
Makan Malam Mewah di Blue Sky Restaurant, Kolkata
Menu makanan cukup beragam. Mulai dari menu makanan barat dan eropa hingga menu makanan tradisional India. Kami bahkan mendapati menu ikan yang sebelum-sebelumnya tidak kami dapatkan di restoran-restoran lain di India yang pernah kami singgahi. Kami mencoba beberapa menu baru seperti menu ikan dan ayam, serta paratha yang seolah jadi makanan wajib saya selama di India. 

Paratha by Blue Sky Restaurant
Paratha by Blue Sky Restaurant

Suasana restoran itu cukup nyaman dengan AC dan juga fasilitas internet gratis sehingga memudahkan saya bersosial media sembari menunggu pesanan kami datang. Hanya saja, dengan pengunjung yang ramai restoran itu terbilang sempit. Pengunjungnya tidak hanya turis-turis asing, namun juga para masyarakat lokal. Sudder Street sepertinya memang sungguh ramai.
Selesai makan dan membayar tagihan masing-masing, kami bertiga memilih berjalan-jalan di sekitar area Sudder Street. Di kanan dan kiri jalan banyak terdapat pengemis dan gelandangan yang tidur seolah tanpa terganggu dengan lalu-lalang orang di sekitarnya. Mereka terlihat begitu kontras dengan kota yang sibuk itu.
Nasi Goreng ala Blue Sky Restaurant
Nasi Goreng ala Blue Sky Restaurant
Jam menunjukkan angka sembilan, kami baru mulai berjalan-jalan. Di sekitar Sudder Street banyak sekali terdapat pedagang kaki lima. Seluruh trotoar dan lorong di sekitar area itu dipenuhi oleh para pedagang dengan beragam barang dagangan. Mulai dari pakaian, makanan, buku hingga beragam pernak-pernik asesories. Saat kami mulai berjalan tampaknya para pedagang sudah mulai mengemas barang dagangannya. Namun tetap saja, ketika kami lewat mereka berusaha merayu kami untuk membeli. Beberapa pedagang masih bisa ditawar, namun beberapa diantaranya menetapkan harga pas. 
Fish Curry ala Blue Sky Restaurant
Fish Curry ala Blue Sky Restaurant
Tampaknya, hari sudah beranjak malam, tidak banyak yang bisa dilihat karena pedagang banyak yang sudah mengemasi lapaknya. Besok siang saya mungkin akan lebih leluasa berkeliling untuk berbelanja oleh-oleh. Kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke hostel dan beristirahat. 
Sebelum kembali sempat-sempatnya saya mampir untuk membeli lasi di pinggir jalan. Tadinya saya penasaran dengan wadah lasi yang digunakan karena terbuat dari tembikar. Harganya hanya 90 rupee, cukup murah. Tembikar yang menjadi wadah lasi itu hanya digunakan sekali pakai, begitu selesai diminum, wadah tembikar itu langsung dibuang. Sayang sebenarnya, namun lebih ramah lingkungan tampaknya.
Lamb Curry ala Blue Sky Restaurant
Lamb Curry ala Blue Sky Restaurant
Saya selalu mendengar bahwa makanan pinggir jalan di India tidak sehat danberbahaya, namun beruntungnya selama perjalanan ini tubuh dan pencernaan saya baik-baik saja. Konsumsi air yang memang paling dijaga. Saya selalu membeli air mineral dan jarang meminum langsung air yang disediakan restoran atau kedai dipinggir jalan. Asal tahu saja bahwa setiap sudut jalan dan penjual makanan selalu menyediakan gentong berisi air minum dan gelas yang dipakai bersamaan semua orang.
Lassi di food street kota Kolkata
Lassi di food street kota Kolkata
Saya juga selalu membeli makanan yang panas dan jika berkuah dalam keadaan mendidih. Penjual makanan di India memang biasa menggunakan “tangan kosong” untuk menjajakan makanannya. Sebisa mungkin, jika ingin jajan memang harus melihat keadaan sekitar apakah bersih dan makanan dijual dalam keadaan panas. Tangan merupakan alat bantu makan yang paling utama. Bahkan saat mengaduk, menyajikan, menyerahkan kembalian semuanya dengan tangan. Welcome to India!

Goen Snack, Black Dora Pertama di Pontianak

$
0
0
Makan dorayaki yuk! Saya punya cemilan seru, black dorayaki dari Goen Snack yang menggoda. warnanya yang hitam legam mengundang penasaran untuk mencicipinya. Black dora ini bisa diisi dengan berbagai macam filling. Adanya di Goen snack yang ada di Indomaret Podomoro. Varian black dora ini merupakan produk baru yang sangat saya nantikan karena keunikannya. Menggunakan bahan alami, charcoal yang berasal dari arang bambu Jepang yang memang digunakan sebagai pewarna alami makanan.
Goen Snack, Black Dora Pertama di Pontianak
Goen Snack, Black Dora Pertama di Pontianak
Tren makanan berwarna hitam dengan menggunakan pewarna dari arang pada mulanya muncul di Jepang beberapa tahun lalu. Baru setelah sejumlah gerai burger di Jepang menggunakan roti (bun) berwarna hitam, kepopulerannya mulai meluas ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Warna hitam tersebut dibuat dari bahan alami, seperti arang bambu, kayu atau jerami, dan mengandung natural activated charcoal. Natural activated charcoal memiliki pori-pori yang efektif mengikat racun-racun dan zat kimia, seperti sianida, asam lemak, formalin, metaldehyde, racun tanaman, obat-obatan, botox dan merkuri

Jadi pas banget kalau dorayaki yang dari Jepang menggunakan charcoal ini. Mungkin sebagian besar orang akan ingat dengan tokoh kucing dari abad 21, doraemon yang suka sekali memakan dorayaki. Kue mirip pancake ini sejatinya adalah kue kuno yang sudah ada sejak Zaman Edo. Namun, namanya baru populer di awal abad ke-20. Nama ‘dorayaki’ berasal dari kata dalam bahasa Jepang, yaitu ‘dora’ yang berarti gong, dan ‘yaki’ yang berarti dimasak dengan panas kering. Nama ini diyakini diberikan karena kemiripan bentuknya dengan perkusi piringan logam gong. Dorayaki pertama kali dibuat menyerupai pancake pada 1914 oleh toko pembuat makanan manis di Ueno, Tokyo, bernama Usagiya. Sang pemilik toko mendapatkan ide dari makanan manis yang berakar di Eropa, yakni kasutera atau kue castella. Isian yang paling popular adalah angko atau filling selai kacang merah.

Nah, saya juga mau kasi alasan kenapa saya suka cemilan dorayaki yang ada di Goen Snack yang ada di depan Indomaret Podomora Pontianak.
  1. Make your own dora, artinya kita bebas mix and match dorayaki yang tersedia di Goen Snack, jadi tidak terbatas dalam satu pilihan, kita bisa coba berbagai dorayaki dengan berbagai filling yang sedap
  2. Ada banyak pilihan, pancake dora nya ada berbagai pilihan, original, red vel vet, matcha, dan black dora. Isiannya ada angko (selai kacang merah), matcha, bluberry cheese fla dan kita mencampurkan semuanya sesuai keinginan. Asik bener kaaaannn! semuanya bikin laper.
  3. Rasa dorayaki yang empuk sekaligus kenyal kaya bantal. Isiannya ngga pelit dan hanya dihargai 6K perpieces, bahkan pada waktu tertentu ada happy hour dari jam 7 – 8 malam dengan harga cukup 5K saja!
  4. Resep original Goen Snack berasal dari Jepang dan diracik oleh chef yang memang asli orang Jepang. Disajikan hangat dan halal. Jadi tetep happy dong ya!
Pelayanannya cepat dan ramah, jika kita bertanya maka akan dijelaskan sama penjualnya. Kita juga bebasa memilih sesuka hati. Jam bukanya dari pukul 10 pagi hingga 9 malam. Goen Snack Lokasinya ada didepan Indomaret Podomoro. Cobain black doranya dengan mix isian angko dan matcha. Duh.... aku aja abis sampe 3 dorayaki. ngga berasa sih yak, soalnya enak. Packingnya juga rapi dan higienis tapi aku tetep suka langsung pake tangan sih. Akhirnya di Pontianak ada dorayaki yang beneran rasa dorayaki, nilai 8 dari 10 untuk black dora Goen Snack! Selamat makan dan salam Yumcez.

Pak Usu Cake, Traditional Homemade OldStyle Cake

$
0
0
Pak Usu Cake, Traditional Homemade OldStyle Cake. Pontianak semakin ramai dan heboh dengantraditional Cake, salah satunya yang ikut meramaikan adalah Pak Usu Cake. Mengambil tema tradisional untuk merangkul lidah lidah pecinta kuliner masa lampau. Kue lembut berongga halus dengan tekstur lembut ini berbentuk seperti bantal dan menggairahkan untuk segera dinikmati selagi hangat. Bentuknya yang untu tentu membuat banyak orang penasaran. Kue yang dibuat dengan resep tradisional dari masa lampau ini resmi dihadirkan di kota Pontianak untuk bisa dinikmati seluruh masyarakat.
Image and video hosting by TinyPic Pak Usu Cake, Traditional Homemade Oldstyle Cake
Pak Usu Cake, Traditional Homemade Oldstyle Cake
Kue tradisional ini mirip dengan chiffon cake, ada pula yang menyebutnya dengan nama kue bolu atau sponge cake. Pak Usu cake sendiri masuk kategori bolu. Tapi keduanya berbeda secara mendasar, ada banyak perbedaan yang mungkin perlu diperhatikan agar tidak salah persepsi. Ada perbedaan dari bahan yang digunakan terutama lemak, chiffon menggunakan lemak cair sedangkan sponge cake biasanya menggunakan lemak dari kuning telur bahkan ada yang menambahkan mentega. Cara membuatnya juga berbeda daru cara mengocok dan mengaduk bahan-bahan makanan. Cara memasaknya juga berbeda, biasanya chiffon cake harus menggunakan cetakan bulat yang bagian alasnya bisa dibuka agar mudah dilepaskan.
Bolu Pak Usu Cake Pontianak
Bolu Pak Usu Cake Pontianak
Ada lagi perbedaan antara Chiffon dan sponge cake yaitu teksturnya, Chiffon lebih lembab dan ringan sedangkan bolu lebih padat dan kering. Ini juga menyebabkan jika bolu sudah disimpan dalam kulkas perlu didiamkan di suhu ruangan sebelum dimakan sedangkan chiffon akan tetap seperti itu. Tapi jangan khawatir keduanya sama sama enak dan memiliki penggemarnya masing-masing. Tapi bagi yang suka kue lampau dengan sajian modern maka Pak Usu Cake, Traditional Homemade OldStyle Cake pilihannya

Bolu Pak Usu cake sangat nikmat jika dinikmati selagi hangat dan cocok menjadi teman kopi atau teh. Baik pula disajikan untuk berbagai acara karena Bolu ini cocok dilidah anak-anak hingga dewasa. Jika datang di Pak Usu Cake di Up 2 Junction di Jalan Jenderal Urip No 20 maka pembeli langsung disuguhkan kue yang selalu “fresh from the Oven” karena dibuat setiap hari dan selalu baru. Jam operasionalnya dari pukul 10 pagi hingga 4 sore. Jadi cocok banget buat dijadikan kudapan siang atau sore hari.

Saya mencoba datang saat kue baru diangkat dari oven. Aromanya sungguh membuat semua syaraf kenikmatan saya bekerja dan segera ingin mencicipi. Bolu yang seperti bantal ini tersaji dengan enam variang yang bisa dipilih. Original 40K, Almond 50K, Abon 55K, Pandan 40K, cokelat 50K dan Keju 55K. Jika ingin menanyakan ketersediaan dapat menelpon atau berkirim pesan di 0815 2045 8808.  Kue Bole Pontianak ini akan dibuat terus  sepanjang jam operasional dan disajikan terbatas. Jadi cepat cepat saja datang untuk mengantri. First come first serve!

Saya menyarankan untuk mencoba varian Abon karena rasanya yang unik dan menggoda untuk dinikmati. rasa manis berpadu rasa gurih ternyata cocok dilidah. Banyaj yang mungkin tidak percaya tapi jika sudah merasa, saya khawatir akan jadi suka atau malahan jadi favorit. APalagi yan rasanya keju, karena rasa gurihnya benar benar membuat Bolu Pontianak ala Resep tradisional Pak Usu Cake ini semakin DIE DIE MUST TRY. Saya mencoba menikmati dengan teh Chamomile di rumah dan perpaduannya memang luar biasa. Sepotong tidak pernah cukup untuk kue ukuran 14x16 cm ini. Mau lagi dan lagi.
Bolu Pak Usu Cake Pontianak
Bolu Pak Usu Cake Pontianak
Silakan mampir untuk menikmati bolu Pak Usu Cake ini ke Up2Junction, Jalan Jenderal Urip No 20. No telepon 0815 2045 8808 Rasakan sendiri Pak Usu Cake, Traditional Homemade OldStyle Cake dan saya harus memberikan 8 dari 10 untuk kelezatan jadul ini. Selamat menikmati dan salam yumcez!

Viewing all 716 articles
Browse latest View live